Sidebar

Tugas Berat Penyuluh Agama

Wednesday, 10 Nov 2021 16:46 WIB
Mengajar Iqra Di Sebira, Jejak Penyuluh Agama Di Pulau Jaga Utara

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fuji Eka Permana, Umar Mukhtar, Zahrotul Oktaviani

Baca Juga


 

JAKARTA -- Penyuluh agama memiliki peran vital dalam berbagai aspek di masyarakat. Pengakuan eksistensi penyuluh agama bisa dilihat dari keterlibatan perannya dalam berbagai bidang.

Salah satunya saat masa pandemi, peran penyuluh agama ini sangat penting dalam sosialisasikan penerapan protokol kesehatan. Tugas penting penyuluh agama bersama tokoh agama disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurutnya, upaya penerapan protokol kesehatan untuk memaksimalkan perlindungan diri warga terhadap penularan Covid-19. "Para penyuluh agama hingga ke tingkat desa, untuk bersinergi dengan tokoh agama dan masyarakat mengenai disiplin 5M," kata Marves Luhut.

Luhut menilai, perlunya edukasi kepada masyarakat bahwa mematuhi protokol kesehatan itu penting. Salah satunya dengan menggunakan masker dimana terbukti menahan laju penyebaran kasus Covid-19.  

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, pihaknya akan melaksanakan semua kebijakan yang dapat mencegah penyebaran Covid-19. Dia menyebut, siap mengerahkan puluhan ribu penyuluh agama bersama-sama tokoh agama mensosialisasikan kampanye 5M.

Infografis masyarakat Indonesia yang Patuh Protokol Kesehatan - (Republika)

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Agama, ada sekitar 50 ribu penyuluh agama binaan Kemenag, baik PNS maupun Non PNS yang bertugas hingga level desa. "Mereka dapat difungsikan sebagai duta kampanye penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi kepada tokoh agama dan masyarakat," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Sabtu (24/7).

Dosen dan peneliti Mikrobiologi Medis, Biologi Molekuler dan Imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Budiman Bela menuturkan peran penyuluh agama memang besar sekali dalam mendiseminasikan informasi terutama terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi.

"Masyarakat kita sangat mendengarkan penyuluh agama. Kalau mereka termakan hoaks, maka masyarakat juga menjadi tidak peduli terhadap protokol kesehatan," kata Budiman.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya