Banjir Rob di Dadap, Kabupaten Tangerang Meluas

Sudah lima hari banjir rob menggenangi wilayah Dadap, Kosambi, Tangerang.

Dok. BPBD Kabupaten Tangerang
Kondisi banjir rob di kawasan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (10/11).
Rep: Eva Rianti/Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jumlah wilayah rukun warga (RW) di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang dilanda banjir rob karena air pasang laut yang cukup tinggi bertambah menjadi enam RW.

"Total warga yang terdampak banjir rob 2.739 KK. Itu dari enam RW di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, bertambah tiga RW, di antaranya RW 03, RW 05 dan RW 06" ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir saat dihubungi Republika di Kabupaten Tangerang, Rabu (10/11).

Dia mengatakan, RW yang terdampak banjir rob dengan rata-rata ketinggian air 20 sentimeter (cm) atau setinggi betis kaki orang dewasa tersebut, setidaknya telah berdampak kepada 2.739 kepala keluarga (KK).

Baca: Genangan Air di Pelabuhan Muara Baru, Jakut Belum Surut

"Seperti di RW 03 yang melingkupi empat rukun tetangga (RT) yaitu di RT 01, 02, 03 dan 04 dengan total jumlah KK sebanyak 499. Kemudian, di RW 05 yang melingkupi empat RT dengan jumlah total 463 KK. Selanjutnya, di wilayah RW 06 dengan jumlah tiga RT, telah berdampak kepada 255 KK," kata Abdul.

Pada Selasa (9/11), BPBD Kabupaten Tangerang telah mencatat sebanyak tiga RW di Kampung Cheng In dan Kampung Dadap Sawah, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, telah terdampak banjir rob.

"Yang terdampak banjir rob, yaitu di RW 01, RT 01, 02, 03 Kampung Cheng In. Kemudian di RW 02, yang meliputi RT 01, 02, 03, 05 Kampung Cheng In. RW 04, meliputi RT 01, dan RT 03 Kampung Dadap Sawah Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang," ujar Abdul.

Selain itu, seluruh wilayah RW yang terdampak itu sudah terendam banjir rob selama lima hari. "Situasi terkini masih aman dan terkendali, dan wilayah itu memang sudah menjadi wilayah langganan banjir rob," kata Abdul menjelaskan.

Cuaca ekstrem


Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tangerang, menggelar apel kesiapsiagaan dan pelatihan pasukan dalam penanggulangan bencana, menyusul terjadinya potensi cuaca ekstrem pada awal 2022 di Lapangan Maulana Yudhanegara, Puspemkab Tangerang, Banten, Rabu.

Danrem Wijayakrama 052, Brigjen Rano Maxim Adolf Tilaar, mengatakan, apel kesiapsiagaan ini bertujuan untuk menyiapkan pasukan dari seluruh pemangku kepentingan terkait atau antar lembaga dalam mengantisipasi terjadinya bencana di Tangerang. "Semua stakeholder dan unsur relawan atau komunitas kita siagakan dalam rangka penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Tangerang," katanya.

Menurut Rano, wilayah Banten saat ini masuk dalam daerah terdampak bencana alam hidrometeorologi atau dikenal puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi jelang akhir tahun 2021-2022. Karena itu, semua pihak harus sudah mulai berpikir untuk mengantisipasi dampaknya manakala itu terjadi dengan melakukan mitigasi bencana.

"Kita juga bukan hanya menyiagakan pasukan saja, tetapi kita lakukan simulasi yang dilakukan Polresta Tangerang. Bagaimana menggunakan alat-alat yang bisa digunakan pada saat operasi penyelamatan," ujar Rano.

Selain itu, dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan melakukan pemetaan wilayah rawan bencana, baik itu bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lain sebagainya. "Nanti dari Pemkab Tangerang akan meninjau kecamatan-kecamatan yang berpotensi terjadinya bencana banjir, tetapi biasanya klasik untuk daerah-daerahnya," tutur Rano.

Kemudian, Rano mengungkapkan, untuk tindakan yang harus dilakukan saat terjadinya bencana alam, pihaknya akan mengerahkan dan memberikan dukungan. Baik itu personel, peralatan, sarana dan prasarana ke lokasi bencana.

Selanjutnya, membantu menyiapkan jalur evakuasi pencarian dan penyelamatan bagi korban yang terdampak. "Kita juga harus siapkan jalur evakuasi, bagaimana nanti membawa masyarakat yang nantinya kita bawa ke titik pengungsian atau titik evakuasi," ujarnya.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengapresiasi kesiapsiagaan TNI/Polri, BPBD, Tagana serta para relawan dari masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam di Kabupaten Tangerang. Dia mengatakan, memasuki musim hujan,  bukan saja harus mewaspadai terjadinya bencana banjir, tetapi juga harus mengantisipasi bencana angin puyuh di Kabupaten Tangerang.

"Dan untuk kesediaan kita saat ini baik itu sembako dan peralatan-peralatan mudah-mudahan bisa mencukupi pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Zaki menyebutkan, untuk titik-titik bencana banjir itu ada sekitar 18 titik di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang, lokasi tersebut berada di sekitar aliran sungai dan di daerah merupakan genangan air. "Jadi nanti 18 titik ini kita akan lebih prioritaskan penanganannya," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler