Prancis Mulai Hadapi Gelombang Kelima Pandemi Covid-19

Menghadapi gelombang kelima Covid-19, Prancis menggalakkan pemberian vaksin booster

AP / Daniel Cole
Seorang pria menaiki tangga yang kosong ketika diberlakukannya jam malam di Marseille, Prancis, Ahad (10/1). Menghadapi gelombang kelima Covid-19, Prancis menggalakkan pemberian vaksin booster.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan, Prancis mulai menghadapi gelombang kelima Covid-19. Sebelumnya Presiden Emmanuel Macron mengatakan akan segera memulai program vaksin booster.

"Beberapa negara tetangga sudah mengalami gelombang kelima epidemi Covid-19. Apa yang kita alami di Prancis jelas seperti awal gelombang kelima," kata Veran pada stasiun televisi TF1, Rabu (10/11).

Ia menambahkan, penyebaran virus semakin cepat. Pada Rabu kemarin, Kementerian Kesehatan Prancis mencatat 11.883 kasus infeksi baru, sedangkan hari kedua kasus infeksi bertambah di atas 10 ribu.

Persentase peningkatan kasus infeksi harian naik dua digit dari pekan ke pekan sejak pertengahan Oktober. Sementara dalam, pidatonya, Macron mengumumkan akan segera memberikan vaksin booster kepada warga berusia 50 hingga 64 tahun pada Desember.

Presiden Prancis itu mengatakan angka kasus infeksi Covid-19 di Prancis pada satu pekan terakhir naik 40 persen. Angka rawat inap juga 'memberi tanda peringatan'. Macron meminta warga Prancis yang belum divaksin segera menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Baca Juga


"Segera divaksin, segera divaksin untuk melindungi diri Anda sendiri, segera divaksin untuk hidup normal," katanya seperti dikutip France 24.

Macron menjelaskan, mulai 15 Desember warga yang berusia di atas 65 tahun perlu menunjukkan bukti telah menerima vaksin booster agar terus mendapat manfaat kartu kesehatan Prancis. Kartu itu adalah semacam sertifikat untuk dapat masuk restoran, mengikuti kegiatan kebudayaan, dan naik kereta antar-kota.

Macron juga mengatakan program vaksin booster untuk usia 50 hingga 64 tahun akan dimulai awal Desember. Karena angka infeksi naik, semua siswa mulai dari sekolah dasar kembali wajib memakai masker.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler