Nasdem Sebut Dipimpin Jokowi, RI Diapresiasi Bangsa Lain

Nasdem mengeklaim tepat keputusan mendukung Jokowi tanpa syarat sejak awal.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh usai menghadiri workshop Fraksi Partai Nasdem di Hotel Redtop, Jakarta, Kamis (28/10).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menegaskan keputusan partainya mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal merupakan keputusan yang tepat. Hal itu disampaikan Surya Paloh dalam sambutannya di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 Partai Nasdem.

"Kita bersyukur sekali lagi di bawah kepemimpinan yang begitu piawai, dengan segala kerendahan hati, terbuka mau menerima masukan, mau menerima kritik, mau menerima bahkan caci maki, bangsa ini bisa berdiri secara tegak dan mendapatkan apresiasi daripada bangsa-bangsa lain di permukaan bumi ini," kata Paloh dalam pidatonya yang dipantau secara daring, Kamis (11/11).

"Jadi tidak salah, tepat sekali ketika sejak awal kita mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat," imbuhnya disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Awalnya Paloh mengaku bersyukur di usia Nasdem yang kini genap berusia 10 tahun. Menurutnya usia satu dekade merupakan usia yang relatif masih muda bagi sebuah partai politik.

"Tapi bagi Nasdem kita telah banyak memetik pelajaran yang berharga.
Satu proses learning by doing dari kesalahan, kesilapan, kebodohan yang pernah kita alami bersama," ujarnya.

Dirinya menegaskan Partai Nasdem tetap konsisten membawa gerakan perubahan untuk merestorasi Indonesia. Menurutnya banyak hal yang telah dilakukan Partai Nasdem. Namun ada banyak hal lagi yang belum dicapai.

"Semua itu harus mau tidak mau kita akui sebuah prestasi yang kita capai pada saat ini adalah tidak terlepas karena kondisi situasional yang ada pada bangsa ini," ungkapnya.

Dirinya mengaku bangga di tengah krisis pandemi Indonesia tetap bertahan. Bahkan keberhasilan Indonesia juga diapresiasi oleh bangsa lain. Hal itu menurutnya tidak lepas dari peran Presiden Jokowi.

"Berbasiskan pada stabilitas nasional yang dimiliki, kemampuan administratif roda pemerintahan yang kita dukung dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo inilah yang memberikan implikasi yang cukup berarti hingga peran dan eksistensi partai ini dan fungsi-fungsi yang lebih diintensifkan sedemikian rupa dapat kita jalankan. Dan itulah kondisi objektif yang ada pada saat ini," jelasnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler