SBY Selesai Jalani Operasi Kanker Prostat di AS
Bertepatan dengan Hari Ayah, AHY berharap SBY kembali sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalani operasi di Minnesota, Amerika Serikat. Pada pukul 10.00 waktu setempat, Presiden ke-6 Republik Indonesia itu telah selesai menjalani operasi terkait kanker prostat yang diidapnya.
"Bapak SBY melaksanakan tindakan operasi atas kondisi kesehatannya di RS Mayo Clinic. Kurang lebih pukul 10.00, operasi dinyatakan selesai," ujar AHY lewat keterangannya, Jumat (12/11).
Operasi tersebut, menurut AHY, berjalan lancar dan kesehatan ayahnya saat ini dalam kondisi stabil. Saat ini, SBY berada di ruang perawatan dan pemulihan Rumah Sakit St Marys yang masih berada dalam kompleks Rumah Sakit Mayo Clinic.
"Hadir juga sahabat Bapak SBY, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto beserta istri untuk ikut memberikan dukungan moril kepada Beliau sebelum pelaksanaan operasi," ujar AHY.
Mewakili keluarganya, AHY menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendoakan kesembuhan SBY. Tepat pada Hari Ayah ini, ia berharap SBY kembali sehat dan menjalani aktivitasnya.
"Semoga Bapak SBY segera pulih dalam proses masa perawatan pasca operasi ini dan kembali beraktivitas bersama kita. Aamiin ya rabbal alamin," ujar AHY.
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis kanker prostat. Hal tersebut dikonfirmasi staf pribadinya Ossy Dermawan.
"Adalah benar Bapak SBY dalam waktu dekat akan melakukan medical check-up dan treatment di luar negeri. Sesuai dengan diagnosis dari tim dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat," ujar Ossy saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (2/11).
Dilansir laman cancer.org, kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada prostat. Prostat adalah kelenjar kecil berbentuk kacang kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma. Kanker prostat adalah kanker yang paling umum di antara pria setelah kanker kulit tetapi sering kali berhasil diobati.
Kanker prostat pada dasarnya adalah penyakit penuaan. Seiring bertambahnya usia, peluang seseorang terkena kanker prostat pun meningkat. Kanker prostat memiliki faktor risiko tertentu yang tidak dapat dihindari.
"Namun, skrining dini dan sering dapat membantu memastikan jika Anda terkena kanker, didiagnosis, dan diobati sesegera mungkin," demikian dikutip dari laman John Hopkins Medicine, Selasa (2/11).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melalui situs webnya mengatakan ada sejumlah gejala kanker prostat yang harus diwaspadai, yakni:
- Masalah buang air kecil:
Kesulitan buang air kecil, kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, atau aliran urien yang lemah atau terputus atau sering buang air kecil (terutama pada malam hari) semua bisa menjadi tanda penyakit itu.
Menurut asisten profesor pengobatan darurat di Sidney Kimmel Medical College di Thomas Jefferson University di Philadelphia, Darren Mareiniss, retensi urine merupakan manifestasi stadium akhir dari kanker prostat.
- Darah dalam urine atau sperma:
Mareiniss mencatat bahwa darah dalam urin atau sperma bisa menjadi gejala awal kanker.
- Nyeri di punggung, pinggul, atau panggul
Menurut Mareiniss, nyeri tulang yang tidak kunjung hilang umumnya merupakan tanda penyakit lanjut.
- Sakit di bagian penis
Mareiniss mencatat bahwa ejakulasi yang menyakitkan atau disfungsi ereksi umumnya merupakan tanda penyakit lanjut.
Kapan harus diskrining?
Karena kebanyakan orang tidak mengalami gejala, Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS merekomendasikan agar semua pria berusia antara 55 dan 69 tahun mempertimbangkan skrining kanker prostat. Namun, beberapa pria harus melakukan skrining lebih awal dari yang lain.