Antisipasi Banjir, DKI Siagakan Personel Hingga Peralatan

Koordinasi tingkat wilayah diperkuat untuk penanganan dini genangan air.

Antara/Aprillio Akbar
Sepeda motor melintasi banjir rob di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Sabtu (6/11/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperkirakan puncak musim hujan dan potensi rob di Ibu Kota terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, pihaknya sudah mengimbau kepada suku dinas (Sudin) terkait meminimalisir dampak genangan dan banjir di DKI Jakarta. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI juga telah menyiapkan seluruh personel dan peralatan pendukung.

"Kami menyiagakan seluruh personel dan peralatan serta berkoordinasi dengan seluruh pihak saat hujan turun untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada agar genangan atau banjir cepat surut. Terutama di wilayah atau titik rawan banjir. Kami memprioritaskan keselamatan warga," ujar Sabdo dalam keterangannya, Jumat (12/11).

Menurut dia, hujan yang mulai rata mengguyur Jakarta sejak Jumat (12/11) sore, memang dikhawatirkan menyebabkan genangan. Oleh sebab itu, pihaknya mengaku akan terus memberikan update informasi tentang kondisi tinggi muka air di setiap pintu air. “Kemudian kami informasikan kepada warga," kata dia.

Koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak. Utamanya, para wali kota dan kepala dinas terkait. Menurutnya, personel Pemprov DKI hingga kini juga terus melakukan monitoring perkembangan situasi genangan atau banjir. Termasuk kesiapan melakukan penanggulangan dan memobilisasi personel, logistik, dan peralatan ke lokasi banjir.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, intensitas hujan memang mulai meninggi saat ini. Namun demikian, dirinya optimis DKI Jakarta tidak akan mengalami banjir ke depannya.

“Memang ada peningkatan akibat intensitas hujan yang tinggi. Tetapi Alhamdulillah sampai hari ini, sampai ke depan semoga tidak ada banjir di Jakarta,” kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI, Selasa (9/11).

Sebaliknya, kata dia, efek dari adanya hujan ekstrim belakangan adalah keberadaan genangan di beberapa titik di DKI. Dia mengaku telah mengupayakan agar genangan tersebut surut dalam waktu cepat dengan adanya sumur resapan.

“Alhamdulillah dengan berbagai upaya genangan itu surut kembali. Salah satu upayanya termasuk menghadirkan pompa statis dan mobile, bahkan pompa damkar dalam upaya memindahkan air,” kata dia.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler