Cara Ridwan Kamil Minimalisasi Potensi Banjir di Jawa Barat

eluruh daerah di Provinsi Jawa Barat disiagasatukan untuk memitigasi bencana.

Antara/M Ibnu Chazar
Seorang anak bermain air saat banjir di Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/11/2021). Banjir yang melanda di wilayah itu disebabkan meluapnya air sungai Cibeet karena tingginya intensitas hujan yang mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Seluruh daerah di Provinsi Jawa Barat disiagasatukan untuk memitigasi bencana, terutama setelah banjir yang melanda Jawa Barat selama hampir dua pekan terakhir. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil, menyebut, ada beberapa langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.


“Mensiagasatukan seluruh daerah, memastikan saluran-saluran air dan jalur-jalur air itu terjaga dengan baik dan memadai. Sehingga kalau ada hujan besar, meminimalisasi potensi banjir,” ujar Emil ketika ditemui Republika.co.id di Kota Bogor, Jumat (12/11).

Emil menegaskan, mitigasi bencana yang dilakukan ialah untuk mengurangi banjir. Bukan untuk menyelesaikan banjir. Menurutnya, menyelesaikan banjir masih dinilai terlalu besar.

Dia menyebutkan, salah satu kasus banjir di daerah sekitar Sungai Citarum. Meski banjir masih terjadi, dibandingkan dengan kejadian banjir sebelum 2021, secara ilmiah volume banjir di kawasan tersebut sudah berkurang.

“Artinya apa yang kita upayakan memitigasi bencana ini relatif berjalan. Walaupun belum 100 persen menyelesaikan,” jelasnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat selama dua pekan terakhir ada 57 titik banjir yang terjadi di wilayah Jawa Barat. “Update per 12 November 2021, itu ada 57 titik banjir atau 57 kejadian bencana di Jawa Barat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler