Kopi Berkafein Baik untuk Kesehatan Lever
Studi terbaru mengonfirmasi bahwa kopi berkafein bermanfaat untuk kesehatan lever.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar baik untuk pecinta kopi. Sebuah studi baru yang paling mendalam menemukan dampak positif konsumsi kopi berkafein pada kesehatan.
Dari studi longitudinalnya, para peneliti menemukan bahwa minum lebih dari tiga cangkir kopi berkafein dalam satu hari ada kaitannya lebih sedikitnya risiko bermasalah dengan lever.
Dilansir laman WebMD, Sabtu (13/11), studi ini didasarkan pada data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional di Amerika Serikat. Data tersebut menjabarkan tentang jawaban-jawaban para peserta tentang apa yang mereka makan dan minum.
"Ini adalah yang paling dekat yang pernah kita dapatkan untuk hubungan antara apa yang orang makan atau minum dan kaitannya dengan kesehatan lever mereka, tidak ada studi longitudinal sebelumnya yang memantau orang selama bertahun-tahun," kata yang juga asisten profesor gastroenterologi di University of Michigan, dr Elliot Tapper, selaku penulis utama studi ini.
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, Tapper dan rekan melihat data dari sekitar 4.500 pasien yang pernah mengikuti survei pada 2017-2018 lalu. Para peserta berusia 20 tahun atau lebih, usia rata-rata 48 tahun, dengan sebanyak 73 persen kelebihan berat badan, kira-kira rata-rata nasional.
Para peneliti tidak menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan ukuran lever berlemak. Akan tetapi, mereka menemukan hubungan antara kopi dan kekakuan organ lever (hati).
Mereka yang minum lebih dari tiga cangkir kopi setiap hari memiliki ukuran kekakuan lever yang lebih rendah dalam skala kilopascal. Kekakuan lever lebih tinggi dari 9,5 kilopascal adalah tanda dari fibrosis hati yang dapat menyebabkan sirosis. Tapper mengatakan, data tersebut akan meyakinkan dokter yang selama ini menyarankan minum kopi kepada pasiennya.
"Ahli hepatologi di seluruh dunia yang secara aktif merekomendasikan kopi akan merasa dikuatkan oleh data ini," kata dia.
Sementara itu, Tapper menyebut, ia masih ingin melihat lebih banyak data sebelum mulai memberi saran kepada pasiennya tentang kopi saat sesi konsultasi. Menurutnya, sementara ini, ada banyak intervensi berbasis data lainnya yang harus difokuskan untuk pengelolaan penyakit lever.
Di sisi lain, menurut Tapper, data itu akan penting bagi pasien yang sangat tertarik dengan pengobatan alami. Namun, ia punya saran yang lebih luas untuk kalangan tersebut.
"Untuk pasien yang sangat tertarik dengan suplemen alami, saya akan merekomendasikan mereka untuk menghindari karbohidrat dan lebih banyak berolahraga, tapi tidak masalah untuk menambahkan kopi ke rutinitas harian," tutur Tapper.
Sementara itu, sebuah studi berdasarkan database Inggris menemukan, kopi tampaknya melindungi terhadap penyakit lever kronis. Seorang profesor biokimia di Institut Kesehatan Lever dan Pencernaan di University College London, Nathan Davies PhD, mengatakan, ada sejumlah faktor perilaku dan nutrisi yang dapat berkontribusi pada efek yang diamati selama beberapa tahun.
Davies menunjukkan pula bahwa kopi dan penyeduhan yang berbeda memengaruhi jumlah kafein dalam cangkir. Semua cangkir kopi dalam penelitian ini diperlakukan dengan cara yang sama.