Hukum Cukur Rambut Bayi Saat Pelaksanaan Akikah

Aqiqah merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan

Aqiqah merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan. Ilustrasi aqiqah
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Akikah merupakan salah satu sunnah muakkadah. Akikah merupakan sunnah para nabi yang dilakukan sejak Nabi Ibrahim.    

Baca Juga


Pakar ushul fikih dari Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah Situbondo Jawa Timur, KH Afifuddin Muhajir, mengatakan, hukum melakukan akikah memang tidak wajib, tetapi sunnah.

Walau demikian, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan akikah tidak hanya melalui lisan, tetapi juga praktik. Rasulullah SAW mengakikahi kedua cucunya, Hasan dan Husain, pada hari ketujuh setelah kelahiran.

Dalam hadits Ibnu Abbas, Rasulullah SAW menyembelih kambing (akikah) untuk Hasan bin Ali bin Abi Thalib dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW. Dalam hadits riwayat Samurah bin Jundab, Rasulullah bersabda: 

كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ، تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ، وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى “Semua anak bayi tergadaikan dengan akikahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya.” (Hadits ini riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-Darimi.)

Sementara itu dilansir di aboutislam.net dosen senior dan sarjana Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, Syekh Ahmad Kutty menjelaskan bahwa karena kebiasaan ini terus berlangsung bahkan sebelum Nabi Muhammad SAW berdakwah. Maka, banyak ritual yang ditambahkan dengan adat-istiadat setempat, terutama di negara Arab. 

Nabi Muhammad kemudian diutus oleh Allah untuk mengembalikan kemurnian ajaran Nabi Ibrahim, termasuk ritual ibadah akikah yang juga telah bercampur ritual adat.  

Proses akikah sebenarnya tak hanya menyembelih hewan kurban, tetapi juga mencukur rambut kepala anak dan menyumbangkan emas atau perak sesuai berat rambut kemudian disedekahkan. Sedangkan, daging hasil sembelihan pun juga disedekahkan sebagai ucapan syukur kemudian memberikan nama yang baik kepada anak. 

Jika memang ragu untuk mencukur sendiri, orang tua bisa meminta orang lain yang telah berpengalaman mencukur rambut anak dan menimbangnya. 

Menimbang rambut bisa dengan timbangan bahan makanan atau jika tidak memilikinya maka bisa mengira-ngira saja, dengan jumlah yang dilebihkan. 

Hal ini karena memberi sedekah lebih banyak tentu lebih baik daripada kurang. Selain itu mencukur rambut anak baru lahir juga akan menghilangkan kotoran pada rambut tersebut sehingga tumbuh rambut yang lebih baik.  

Adapun daging akikah, jika ingin mengadakan pesta, orang tua harus memastikan untuk membagikannya kepada kaum dhuafa. Karena tujuan awal akikah bukanlah memberi makan mereka yang kaya dan berkecukupan,  melainkan untuk memberi makan orang miskin dan fakir. Cara alternatif adalah dengan memilih beberapa keluarga miskin dan menawarkan sebagian daging kepada mereka, jika tidak dapat mengundang mereka ke pesta.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler