Armenia-Azerbaijan Saling Tuduh Pasukan Lakukan Serangan

Sejak tahun lalu baik Azerbaijan maupun Armenia melaporkan baku-tembak di perbatasan

EPA-EFE/ARMENIA DEFENCE MINISTRY PRESS
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada (6/10/2020) menunjukkan tentara Armenia yang diduga selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, NAGORNO-KARABAKH -- Armenia dan Azerbaijan saling menuduh pasukan masing-masing melepaskan tembakan di perbatasan Nagorno-Karabakh. Insiden terbaru ini diprediksi memanaskan ketegangan antara dua musuh lama itu.

Dua bekas negara Uni Soviet itu berperang selama enam pekan pada musim semi tahun lalu. Konflik di Nagorno-Karabakh tahun 2020 menewaskan sekitar 6.500 orang.

"Unit-unit Angkatan Bersenjata Azerbaijan mencoba melapaskan serangan sementara ke arah timur perbatasan Armenia-Azerbaijan," kata Kementerian Pertahanan Armenia seperti dikutip the Defence Post, Senin (15/11). Mereka menambahkan pasukan Armenia 'mencegah upaya musuh' lalu terjadi 'baku tembak yang intensif' di perbatasan tersebut.

Sementara Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia melepaskan tembakan dari 'senapan penembak jitu, peluncur granat' dan berbagai senjata api' lainnya ke arah Azerbaijan pada Sabtu (13/11) malam. Tembakan dilepaskan ke beberapa distrik.

Salah satunya distrik Kalbajar yang Baku rebut tahun lalu setelah dikuasai Armenia selama tiga dekade. Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengklaim telah 'mengambil tindakan yang tepat untuk mengakhiri provokasi'. Kedua negara tidak melaporkan adanya korban jiwa.

Pada Sabtu lalu pihak berwenang di Nagorno-Karabakh mengatakan karena insiden baku tembak, satu-satunya jalan yang menghubungkan Armenia ke Koridor Lachin yang menjadi kantong pemberontak ditutup sementara. Sejak tahun lalu baik Azerbaijan maupun Armenia melaporkan baku-tembak di sepanjang perbatasan. Hal ini memicu kekhawatiran pertempuran skala besar kembali terjadi di wilayah tersebut.

Perang tahun lalu berakhir pada November berdasarkan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia. Armenia menyerahkan wilayah yang telah mereka kuasai selama puluhan tahun ke Azerbaijan yang didukung Turki tapi ketegangan masih tetap tinggi.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler