Dosen UNM Beri Pelatihan Survei Kesehatan Ibu
Pelatihan itu diikuti Tim Penggerak PKK Kelurahan Duren Seribu, Depok.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penyebaran Covid-19 di Indonesia memasuki fase terkendali, namun pemerintah masih mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan dalam tiap kegiatan. Salah satu kegiatan yang terpengaruh akibat Covid-19 yakni kegiatan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Sebelum pandemi terjadi, PKK aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dalam banyak hal seperti kesehatan, pendidikan, tatalaksana rumah tangga dan lain sebagainya. Tim Penggerak PKK Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok aktif dalam kegiatan survei kesehatan ibu, tetapi kegiatan ini harus terhalang dan terkendala karena adanya pandemi Covid-19.
Universitas Nusa Mandiri (UNM), dari Program Studi (Prodi) Sains Data memberikan pelatihan pembuatan survei, kepada PKK Duren Seribu, untuk membantu menjawab segala kendala yang terjadi dalam kegiatan survei. Pelatihan dilakukan di SDN Duren Seribu 4, jalan Langsat no. 2, Duren Seribu, Bojongsari, Depok, pada Sabtu (13/11).
Tim dosen Prodi Sains Data, Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang hadir memberikan pelatihan ini yakni Nanang Ruhyana, Achmad Bayhaqy, Andri Agung Riyadi, Muhammad Ifan Rifani Ihsan dan ketua prodi Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM), Tati Mardiana. Turut hadir dalam kegiatan pelatihan ini, mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) yakni terdiri dari Kanita Salsabila Dwi Iramanti, Desi Masdin Dama, Sari Asmaul Husnah Sinambela, dan Bima Pratama.
Nanang Ruhyana, selaku ketua pelaksana kegiatan pelatihan mengatakan pelatihan ini menggunakan Google Form sebagai media pembuatan survei kesehatan ibu.
“Google Form sendiri merupakan salah satu fitur yang disediakan oleh Google untuk penggunanya, yang memungkinkan membuat survei secara online dalam segala bidang,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Senin (15/11).
Menurut Achmad Bayhaqy, selaku tutor dalam kegiatan ini mengatakan, Google Form dipilih karena lengkap, mudah, dan gratis untuk digunakan. Ia menjelaskan secara detail bagaimana membuat survei menggunakan Google Form, mulai dari tahap awal seperti pembuatan akun Google, membuat form, membuat pertanyaan survei pada form, melihat pra-tinjau survei, cara membagikan survei dengan menggunakan tautan dan barcode, hingga tahap menganalisis hasil survei yang telah disebarkan ke responden.
“Google Form merupakan salah satu aplikasi yang cukup lengkap, mudah dan gratis untuk pembuatan survei. Kita cukup mendaftar ke akun google saja untuk penggunaannya, serta bisa terintegrasi langsung dengan aplikasi bawaan Google lainnya,” katanya saat memberi pelatihan.
Sementara itu, Tati Mardiana selaku Kaprodi Sains Data menyebutkan, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi para dosen dan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM).
“Salah satu kegiatannya adalah memberikan pelatihan dalam wujud pengabdian masyarakat. Pada kegiatan ini, salah satu sasaran yang dituju yakni pengurus dan anggota PKK Duren Seribu,” ungkapnya.
Ia pun berharap setelah pelatihan ini, anggota PKK Duren Seribu dapat dengan mudah menerapkan penggunaan Google Form dalam setiap kegiatan terutama untuk penyebaran survei kesehatan ibu.
“Semoga kegiatan pelatihan ini bermanfaat bagi pengurus dan anggota PKK Duren Seribu dalam melakukan kegiatan survei kesehatan ibu di lingkungannya. Sehingga, meski pandemi seluruh rencana kegiatan dapat berjalan dengan lancar,” tandasnya.
Tatih Maryati, salah satu peserta yang juga sekretaris tim penggerak kelompok PKK Duren Seribu mengungkapkan, kegiatan ini memberikan manfaat baik bagi anggota PKK.
“Yang pasti kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kelompok PKK Duren Seribu, karena kami ingin lebih memajukan lagi PKK dalam bidang teknologi seperti ini,” tuturnya.
Ia menyebutkan dengan menggunakan Google Form, survei tidak perlu lagi disebarkan menggunakan kertas yang dicetak lalu dibagikan secara tatap muka. Cukup dengan disebarkan secara online melaui tautan atau barcode survei yang telah dibuat lalu dapat diisi menggunakan perangkat smartphone dan komputer.
“Dengan menyebarkan survei secara online dapat mengurangi kemungkinan terpaparnya Covid-19 bagi anggota PKK dan ibu-ibu responden survei,” imbuhnya.
Ia pun berharap, Universitas Nusa Mandiri (UNM) dapat kembali mengadakan kegiatan pelatihan lain untuk PKK Duren Seribu di waktu yang akan datang.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan, sehingga pengetahuan yang kami dapat akan terus berkembang dan akan bermanfaat bagi tim PKK Duren Seribu,” tutupnya.