Aksen Italia Lady Gaga di House of Gucci Dikritik

Aksen Lady Gaga lebih terdengar seperti orang Rusia dibandingkan Italia.

EPA-EFE/SAUL LOEB
Aksen Italia Lady Gaga dalam film House of Gucci dikritik oleh pelatih dialog Francesca De Martini (ilustrasi).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- House of Gucci menjadi salah satu film yang menyedot perhatian untuk ajang Academy Awards. Film yang memiliki para pemeran luar biasa ini menceritakan kisah dramatis berdasarkan peristiwa nyata.

Baca Juga


Saat karakter yang diperankan oleh Adam Driver dan Al Pacino adalah sosok nyata, ada beberapa pertanyaan tentang penampilan Lady Gaga. Beberapa yang telah melihat trailer film ini mempertanyakan aksen Italia aktris itu. Bahkan di lokasi syuting, pelatih dialog mengakui aksen Italia Gaga tidak terlalu bagus.

Aktris dan pelatih dialog Italia, Francesca De Martini, dibawa ke lokasi syuting House of Gucci setelah gagal mendapatkan peran dalam film tersebut. De Martini menjadi pelatih dialog untuk Salma Hayek.

De Martini tidak pernah bekerja secara langsung dengan Lady Gaga, tetapi dia mendengar dan melihat beberapa adegan Gaga saat beradu akting dengan Hayek. Menurut dia, aksen Gaga tidak terdengar Italia.

“Saya merasa tidak enak mengatakan ini, tetapi aksennya bukan aksen Italia, kedengarannya lebih Rusia,” kata De Martini dilansir di Cinema Blend, Rabu (17/11).

Ini adalah sentimen di mana banyak orang telah mengikuti trailer pertama House of Gucci. Beberapa orang beranggapan aksen Lady Gaga terdengar seperti orang Eropa Timur dibandingkan Italia. Agak mengejutkan mengingat Gaga bekerja dengan pelatih dialognya sendiri sebelum syuting. Gaga pun telah berbicara tentang berapa banyak waktu yang dia habiskan untuk aksen tersebut.

Lady Gaga bukan satu-satunya pemilik aksen di House of Gucci yang dikritik Francesca De Martini. Dia juga mengatakan aksen Al Pacino lebih ke Italia-New York dibandingkan bahasa Italia sebenarnya. Dia juga mengatakan Adam Driver pada dasarnya tidak memiliki aksen apa pun.

De Martini juga memiliki hal-hal baik untuk dikatakan tentang aksen Salma Hayek, tetapi bukan hanya karena keduanya bekerja bersama. Hayek rupanya satu-satunya pemain utama yang benar-benar bekerja dengan pelatih dialog saat film sedang syuting.

Hollywood dan aksen memiliki sejarah yang panjang. Terkadang, film bekerja keras untuk mencoba dan mendapatkan aksen yang benar, tetapi terkadang film tidak terlalu terganggu dengan aksen.

Aksen kemungkinan tidak menjadi faktor besar dalam kesuksesan atau kualitas House of Gucci. Jika semua hal lain dalam film berhasil, aksen aneh hanya akan menjadi “renungan” yang aneh. Jika filmnya tidak berhasil, itu bukan karena aksennya.

House of Gucci rilis di bioskop pada pekan depan. Semua aksen akan mendapat penilaian yang adil begitu benar-benar melihat filmnya, dan tidak menilai trailernya saja. Sebagian besar yang telah melihat filmnya, tampaknya tidak terlalu peduli dengan aksen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler