Bandara Juanda Surabaya Antisipasi Cuaca Ekstrem
Kondisi cuaca akan memasuki musim penghujan dan akan berpengaruh pada penerbangan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar memastikan akan mengantisipasi cuaca ekstrem. Memasuki akhir tahun, kondisi cuaca akan memasuki musim penghujan dan akan berpengaruh pada penerbangan.
Sisyani menuturkan Bandar Udara Internasional Juanda telah mempersiapkan langkah-langkah untuk menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan terutama pada saat cuaca ekstrim. “Kami terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Otban Wilayah III, Lanudal Juanda, BMKG, Airnav, seluruh maskapai dan ground handling mengenai langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan," kata Sisyani dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (20/11).
Berdasarkan prediksi BMKG, intensitas hujan hingga Desember 2021 akan cukup tinggi. Sisyani mengatakan diprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari Hingga Februari 2022.
Sisyani menambahkan rencana kontigensi telah disiapkan bersama stakeholder terkait. Dia menegaskan, Bandara Juanda siap menerima pengalihan penerbangan dari bandara lain apabila terjadi cuaca buruk di bandara tujuan.
"Pengalihan pendaratan merupakan hal yang lazin ketika terjadi cuaca buruk musim hujan dikarenakan jarak pandang visual yang berkurang akibat tingginya curah hujan, kabut, atau kondisi lainnya. Ini dilakukan guna menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan," ungkap Sisyani.
Dia memastikan, pengelola bandara juga akan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bersama tim internal perusahaan. Sisyani mengatakan, pihaknya juga memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan, baik di area landside maupun airside berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Kami juga mempersiapkan pengaturan ruang tunggu apabila dalam waktu berdekatan ada beberapa pesawat penerbangan yang mengalami keterlambatan karena cuaca buruk, tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19,” jelas Sisyani.