Ilmuwan Sering 'Tertipu' Soal Pencarian Fosil di Mars

Ilmuwan sering terkecoh ketika menemukan 'fosil' di Mars.

NASA
Mars
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada yang mudah dalam mencari bukti kehidupan masa lalu di planet Mars. Banyak kendala yang dihadapi. Kalaupun ada secuil bukti kehidupan, benar-benar harus diteliti apakah betul dari proses biologi, bukan dari proses kimia atau yang lain.

Baca Juga


Badan Antariksa Amerika (NASA) telah mendaratkan sebuah wahana penjelajah di Mars yaitu Perseverance. Namun, misi pencarian sisa-sisa masa lalu di Mars tidak selalu mulus. 

Rover Perseverance membutuhkan instrumen yang tepat dan harus mencari di lokasi yang tepat. Saat ini Perseverance mengejar misi itu di kawah Jazero, tempat yang diyakini menyimpan bukti-bukti masa lalu Mars. Tetapi ada masalah lain.
 
Ada struktur yang tampaknya seperti fosil, tetapi bukan. Banyak proses kimia alami menghasilkan struktur yang meniru bentuk biologis. Bagaimana bisa membedakannya?
 
Para ilmuwan mengetahui puluhan proses alami yang dapat membuat struktur yang tampak organik. Kemungkinan masih banyak yang belum ditemukan. Beberapa struktur mikroskopis 'mengelabui' para ilmuwan sebelumnya.
 
Dalam artikel baru, sepasang peneliti menguraikan beberapa masalah dengan fosil palsu dalam pencarian fosil mikroskopis asli di Mars. Artikel ini berjudul Fakes Biosignatures on Mars: Amticipating Ambiguity.
 
Artikel ini diterbitkan dalam Journal of the Geological Society. Tidak ada artikel tentang indikasi palsunya kehidupan di Mars akan lengkap tanpa menyebutkan meteorit Alan Hills 84001 yang ditemukan di Antartika pada 1984.
 
 
 

Struktur mikroskopis di meteorit Allan Hills memiliki penampilan biologis yang berbeda. Metorit ini hanya 20-100 nanometer panjangnya yang merupakan ukuran nanobacteria. Ternyata ukurannya lebih kecil dari bentuk kehidupan yang diketahui.
 
Sejak itu, para ilmuwan membuang gagasan bahwa ada nanobacteria. Persoalan meteorit Alan Hills telah memudar tetapi masih membekas bagi kita semua.
 
"Kami telah tertipu oleh proses tiruan di masa lalu," kata penulis bersama Julie Cosmidis dalam siaran pers seperti dikutip dari laman Universe Today, Selasa (23/11).
 
Ia menambahkan, di banyak kesempatan, objek yang tampak seperti mikroba fosil tergambar di bebatuan kuno di bumi dan bahkan di meteorit dari Mars. Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam, mereka ternyata memiliki asal-usul non-biologis.
 
Ia menambahkan, artikel ini kisah peringatan di mana pihaknya menyerukan penelitian lebih lanjut tentang proses tiruan kehidupan dalam konteks Mars. "Sehingga, kami menghindari jatuh ke dalam perangkap yang sama berulang-berulang," katanya.
 
Para penulis mengatakan, apapun yang Perseverance temukan di Mars mungkin terlihat seperti fosil. Namun, 'fosil' itu kemungkinan memiliki asal yang sangat ambigu. Jika Perseverance menemukan sesuatu, berita tentang penemuan akan menyebar dengan cepat. 
 
Tetapi perlu hati-hati dan idealis dan para ilmuwan akan mendapatkan kesimpulan awal tentang kehidupan fosil di Mars. Cosmidis dan rekan penulisnya Sean McMahon dari Universitas Edinburgh mengatakan, sebuah Rover Mars hampir pasti akan menemukan sesuatu yang terlihat seperti fosil. Jadi, kemampuan membedakan dari struktur dan zat yang dibuat oleh zat kimia jadi sangat penting.
 
"Untuk setiap jenis fosil di luar sana, setidaknya ada satu proses non-biologis yang menciptakan hal-hal yang sangat mirip. Jadi, ada kebutuhan nyata untuk meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana bentuk-bentuk ini," ujarnya.
 
Ilmuwan mencari tahu kemana hilangnya air di Mars - (republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler