Satgas: Jabar Tambah Kasus Positif Covid-19 Terbanyak
Jabar menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut Jawa Barat menjadi daerah dengan penambahan kasus harian positif Covid-19 terbanyak. Pada Jumat (26/11) hari ini, tercatat ada penambahan 96 kasus positif Covid di Jawa Barat.
Berdasarkan data Satgas, penyumbang kasus positif tertinggi selanjutnya pada hari ini adalah DKI Jakarta 70 orang, Riau 65 orang, Jawa Timur 47 orang dan Jawa Tengah 43 orang. Sehingga, jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 453 orang menjadikan total keseluruhan kasus positif sebanyak 4.255.268 orang di seluruh penjuru Indonesia.
Tidak hanya kasus positif, Satgas juga mencatat total kasus aktif di seluruh Indonesia kini menjadi 8.093 kasus setelah kembali mengalami penambahan sebanyak 53 kasus. Covid-19 juga meningkatkan jumlah orang yang meninggal.
Kasus kematian bertambah 14 jiwa menjadikan total angka kematian di Tanah Air sebanyak 143.796 jiwa dan Sulawesi Utara menjadi daerah penyumbang kematian terbanyak, yakni lima jiwa. Daerah berikutnya yang menyumbang kasus kematian terbanyak hari ini adalah Jawa Tengah tiga jiwa, Jawa Timur dua jiwa, Banten satu jiwa dan Bangka Belitung satu jiwa.
Walaupun ketiga hal tersebut masih mengalami penambahan, pasien yang sembuh juga terus mengalami peningkatan. Sampai hari ini 4.103.379 orang dinyatakan sembuh, setelah bertambah sebanyak 386 orang.Menurut catatan Satgas Covid-19, daerah yang banyak menyumbang kasus sembuh adalah Banten 105 orang, DKI Jakarta 55 orang, Jawa Timur 37 orang, Sulawesi Utara 29 orang, serta Jawa Barat 27 orang.
Sebanyak 288.620 spesimen dari beragam tes Covid-19 telah diperiksa dan 6.212 orang telah masuk ke dalam kategori suspek, dengan positivity rate spesimen harian 0,25 persen dan tingkat positivity rate orang harian adalah 0,24 persen.
Satgas Covid-19 terus mengimbau seluruh masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan serta tidak melakukan mobilitas di luar rumah bila tidak ada kepentingan yang mendesak guna mencegah penularan kasus lebih meluas.