Polandia Tegaskan tidak akan Buka Kedutaan di Israel
IHRAM.CO.ID, WARSAWA -- Polandia menegaskan tidak akan membuka kedutaan besar di Israel untuk sementara ini. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan menyusul memburuknya hubungan antara kedua negara.
"Tidak ada rencana saat ini untuk mengajukan orang baru untuk posisi duta besar di Tel Aviv (Israel)," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, Lukasz Jasina, dilansir dari laman Arutz Sheva, Jumat (26/11).
Hubungan antara Israel dan Polandia memburuk pada musim panas setelah Presiden Polandia Andrzej Duda menandatangani undang-undang yang membatasi restitusi untuk klaim terkait Holocaust.
Sebagai tanggapan atas langkah Polandia, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menginstruksikan Tal Ben Ari, kuasa usaha kedutaan Israel di Polandia, untuk pulang ke Israel.
Pada awal pekan ini, diputuskan bahwa Ben Ari akan kembali ke Warsawa, Polandia, setelah melihat situasi di mana para pejabat pemerintahan Polandia melakukan beberapa langkah positif beberapa pekan terakhir dalam memerangi antisemitisme.
Namun, RUU yang disahkan di Polandia mencegah restitusi properti Yahudi, atau kompensasi untuk itu, kepada para penyintas Holocaust dan keturunan mereka. Undang-undang, yang akan berlaku dalam retrospeksi, akan membuat hampir tidak mungkin untuk mengajukan banding atas keputusan yang dibuat tentang masalah properti rampasan lebih dari 30 tahun yang lalu.
Dengan UU tersebut, warga Yahudi akan kesulitan untuk mempunyai properti yang diambil Nazi dalam Perang Dunia ke-II, yang kemudian diambil alih oleh rezim Polandia. UU tersebut pun menuai kecaman Israel dan menganggap regulasi tersebut adalah hukum yang anti-semit. Batas waktu untuk menentang penyitaan adalah 30 tahun.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada saat itu dengan tajam mengkritik keputusan Lapid untuk menurunkan hubungan diplomatik antara kedua negara setelah pengesahan undang-undang Polandia.
"Keputusan Israel untuk memulangkan perwakilan diplomatiknya di Warsawa tidak memiliki pembenaran dan rasa tanggung jawab. Kata-kata yang diucapkan oleh Yair Lapid membuat marah setiap orang terhormat," kata Morawiecki.