Kasus Covid-19 Korsel Tembus Rekor Dua Hari Berturut

Penyebaran varian Delta meluas di tengah kekkhawatiran akan Omicron.

EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Kota Seoul. Mulai Senin (12/7), pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperketat lockdown atau karantina wilayah Covid-19 di Seoul dan wilayah yang berdekatan,
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angka kasus infeksi harian virus Corona di Korea Selatan tembus rekor untuk kedua kalinya berturut-turut. Pada Kamis (2/12) angka positif Covid-19 Negeri Ginseng bertambah sekitar 5.200 kasus. Hal ini menekan sistem kesehatan karena lonjakan kasus rawat inap dan kematian.

Penyebaran virus Corona varian Delta yang sangat menular terjadi di tengah munculnya varian Omicron yang berpotensi lebih menular dari varian sebelumnya. Hal ini memicu kekhawatiran mengenai lamanya pandemi.

Korsel mengkonfirmasi lima kasus infeksi pertama varian Omicron pada Rabu (1/12) malam lalu. Kasus-kasus itu terkait dengan kedatangan dari Nigeria. Sehingga pemerintah Korsel pun memperketat kontrol di perbatasan.

Korsel akan mewajibkan selama lebih dari dua pekan ke depan semua penumpang dari luar negeri melakukan karantina selama 10 hari apa pun kewarganegaraan atau status vaksinasi mereka. Mulai Ahad (28/11) lalu Korsel sudah melarang kunjungan jangka pendek warga negara dari delapan negara Afrika termasuk Afrika Selatan dan kini ditambah untuk pengunjung dari Nigeria.

Sementara varian Omicron memaksa pemerintah di seluruh dunia memperketat perbatasan mereka. Para ilmuwan mengatakan belum diketahui apakah Omicron lebih menular atau berbahaya dari varian sebelumnya termasuk Delta yang menekan Korsel selama beberapa pekan terakhir.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korsel (KCDC) mengatakan lebih dari 4.100 dari 5.266 kasus infeksi yang baru terjadi di Ibu kota Seoul dan wilayah sekitarnya. Pemerintah mengatakan 90 persen unit gawat darurat yang digunakan khusus pasien Covid-19 sudah terisi.

Jumlah pasien gejala berat dengan kondisi kritis juga tembus rekor yakni 733 orang. Sementara dalam 24 jam terakhir total kasus kematian terkait virus Corona menjadi 3.705 setelah bertambah 47 pasien.

Pakar kesehatan sudah mendesak pemerintah memberlakukan kembali peraturan pembatasan sosial yang ketat yang dilonggarkan bulan November lalu untuk memulihkan perekonomian. Sebab semakin lama sistem rumah sakit semakin kewalahan.

Baca Juga


sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler