Ridwan Kamil Gandeng Gus Miftah Bangun Pesantren Lansia
Ridwan Kamil minta Gus Miftah sering dakwah di Jabar.
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah untuk meramu konsep pesantren bagi masyarakat lanjut usia (lansia). Selain itu, Ridwan Kamil pun meminta Gus Miftah agar lebih sering berdakwah ke wilayah Jawa Barat.
Menurut Ridwan Kamil, Gus Miftah adalah salah satu idola dan guru yang memiliki cara berdakwah unik serta mudah dipahami. Kemudian, memiliki semangat tinggi untuk membangun pesantren di berbagai daerah.
"Fenomena di Jabar, lansia itu butuh pesantren kilat, saya mengajak Gus Miftah membangun konsep itu. Jadi pesantren tapi yang tinggal lansia, sambil bercocok tanam, dapat ilmu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat mengunjungi Gus Miftah di Pesantren Ora Aji, ke Yogyakarta, Kamis (2/12).
"Kami punya hubungan baik, dulu saya bonceng keliling Kota Bandung. Ditunggu lebih banyak di Jabar, karena lebih banyak penduduknya yang perlu didakwahi," imbuhnya.
Sementara menurut Gus Miftah, ia memiliki hubungan baik dengan Ridwan Kamil hingga mengategorikannyansebagai sahabat.
"Saya sering bilang bedanya teman, pacar dan sahabat. Teman itu 1000 orang yang datang di saat kamu senang. Pacar itu orang yang membuat kamu lupa dengan 1000 orang. Sahabat itu satu orang yang bertahan di saat 1000 orang meninggalkan anda," kata Gus Miftah.
"Alhamdulillah saya bersahabat dengan beliau. Terimakasih kunjungannya. Niatannya menyambungkan silaturahmi. Menyambung rasa cinta dan kasih sayang dengan sahabat," imbuhnya.
Ajakan mengenai pembangunan pesantren kilat untuk lansia pun disambut baik. Namun, semuanya perlu didiskusikan lebih lanjut.
Untuk merealisasikannya, menurut Gus Miftah, ia akan memprioritaskan jadwalnya di Jawa Barat.
"Saya bilang ke kang Emil (sapaan Ridwan Kamil), jadwal saya akan diprioritaskan di Jabar dan membahas konsep itu (pesantren lansia)," katanya.
Pertemuan antara keduanya diakhiri dengan bertukar cideramata. Ridwan Kamil memberikan iket Sunda dan kain batik. Sedangkan Gus Miftah memberikan blangkon kepada Emil.