Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Kepala desa di Sukabumi mengatakan, ada kemungkinan bencana pergerakan tanah meluas.

ANTARA/Bayu Pratama S
Puluhan rumah warga di Kampung Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak pada bagian dinding, lantai, pondasi dan lainnya akibat terdampak pergerakan tanah. Foto: Ilustrasi pergerakan tanah
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan rumah warga di Kampung Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak pada bagian dinding, lantai, fondasi, dan lainnya akibat terdampak pergerakan tanah. Hingga kini, sebagian warga sudah ada yang memilih untuk mengungsi.

Baca Juga


"Dari hasil pendataan sementara jumlah rumah yang rusak sebanyak 30 unit seluruhnya berada di RT 03/05 Desa Pasir Suren, Kecamatan Palabuhanratu. Kerusakan rumah akibat dampak dari pergerakan tanah ini mulai dari ringan hingga berat," kata Kepala Desa Pasir Suren M E Zailani kepada wartawan di Sukabumi, Senin (6/12).

Menurut Zailani, tidak menutup kemungkinan bencana pergerakan tanah ini semakin meluas dan rumah yang terdampak bertambah banyak. Apalagi, saat ini kerap turun hujan deras yang menyebabkan tanah menjadi labil.

Mengantisipasi semakin parah dampak yang dirasakan warga dan mencegah jatuhnya korban luka maupun meninggal, pihak desa bersama petugas dari Kecamatan Palabuhanratu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi telah melakukan sosialisasi kepada warga khususnya yang terdampak bencana. Selain itu, kondisi pergerakan tanah yang semakin parah dan terus meluas pihak desa sudah meminta kepada BPBD untuk mencarikan solusi bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan, karena jika tidak ditanggulangi dengan cepat khawatir jatuh korban.

Dia mengatakan, relokasi pun belum bisa dilaksanakan sehingga sebagian warga ada yang memilih mengungsi sendiri ke tempat yang lebih aman. Sebab, ada kekhawatiran dari mereka rumahnya bisa saja ambruk.

"Belum ada informasi lebih lanjut warga yang terdampak bencana pergerakan tanah ini akan direlokasi ke mana, tetapi kami meminta agar BPBD menyediakan tempat mengungsi sementara yang kapan saja bisa digunakan oleh warga sebagai antisipasi jika dampaknya semakin parah," tambahnya.

Zailani mengatakan sebenarnya bencana ini sudah lama terjadi, namun tidak sekaligus berdampak. Perlahan tanah di Kampung Nyalindung bergeser dan setiap harinya semakin bertambah luas dan berdampak kepada permukiman warga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler