Israel akan Bangun Pemukiman Baru di Yerusalem Timur
IHRAM.CO.ID, TEL AVIV -- Israel berencana untuk membangun daerah pemukim besar di Yerusalem Timur yang diduduki, dekat dengan Beit Safafa dan Sharafat, dua lingkungan Palestina di jalan utama menuju kota Betlehem. Pembangunan Givat Shaked di lingkungan pemukim baru akan menempati 38 dunam (3,8 hektar) Yerusalem Timur.
"Givat Shaked akan terdiri dari 473 rumah untuk pemukim Yahudi Israel, sebuah sinagoga, dan sekolah dasar dan penerimaan," kata Komite Perencanaan dan Pembangunan di Kota Yerusalem Israel, dilansir dari Middle East Eye, Selasa (7/12).
Komite mengklaim bahwa Givat Shaked akan dekat dengan lingkungan Palestina di Beit Safafa, tetapi "tidak terhubung" denganya. Menurutnya, Givat Shaked berada di sebidang tanah "berkualitas tinggi" di bagian tenggara Yerusalem Timur, yang diduduki oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
"Setelah rencana tersebut disetujui, lingkungan tersebut akan dipasarkan sesuai dengan peraturan yang relevan dari kantor administrator jenderal," kata komite tersebut,
Pembahasan pembangunan Givat Shaked di lingkungan pemukim baru akan dilakukan komite pada Rabu (8/12) besok. Givat Shaked adalah salah satu dari beberapa proyek pemukiman yang diluncurkan oleh pemerintah Perdana Menteri Naftali Bennett sejak Juni.
Pada Oktober, Israel juga mengatakan sedang membangun lingkungan Yahudi baru di Givat Hamatos, di selatan Yerusalem Timur dekat kota Betlehem. Givat Hamatos, Atarot dan Givat Shaked semuanya berada di luar garis gencatan senjata 1967.
Israel membuat orang Palestina di Yerusalem Timur tidak mungkin membangun rumah baru. Sejak mengambil alih kota pada tahun 1967, belum menyetujui satu lingkungan baru untuk Palestina.
Hingga Mei, Israel telah menghancurkan 61 properti milik warga Palestina di Yerusalem Timur. Sebanyak 33 adalah rumah dan sisanya digunakan sebagai bangunan komersial dan non-perumahan, menurut Ir Amim, sebuah kelompok hak asasi Israel.
Pada 2019, sebanyak 358.800 warga Palestina dan 557.600 warga Israel tinggal di Yerusalem Timur.
Israel mengambil alih Yerusalem Timur selama Perang Enam Hari 1967, sebelum mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.