Liga Champions: Rangnick tak Puas Hasil Imbang MU Kontra Young Boys
MU ditahan imbang Young Boys 1-1 pada laga terakhir Grup F Liga Champions, Kamis WIB.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United (MU) Ralf Rangnick menetapkan standar tinggi pada timnya. Meskipun menurunkan para pemain yang biasa menghuni bangku cadangan menghadapi Young Boys pada laga terakhir Grup F Liga Champions, ia menuntut mereka menampilkan permainan terbaik yang diinginkannya. Hal itu tak terwujud saat MU ditahan imbang tamunya 1-1 di Old Trafford, Kamis (9/12) dini hari WIB.
Pelatih Jerman ini mengakui tidak senang dengan penampilan timnya, terutama di sepertiga akhir lapangan. Menurut dia, lini depan MU harus lebih tajam lagi agar mendapatkan lebih banyak gol.
"Kami seharusnya minimal unggul 2-0 jika tidak 3-0. Kami punya dua peluang emas, dati dari Amad dan satu dari Mata, tapi kami tidak mencetak gol karena ceroboh dalam situasi tersebut," kata Rangnick, dikutip dari Mirror.
Rangnick membuat 11 perubahan dalam susunan pemainnya dari pertandingan terakhir mereka di Liga Primer Inggris. Tidak ada nama Cristano Ronadlo. Mason Greenwood berduet dengan Anthony Elanga di depan. Greenwood membuka skor pada menit sembilan. Namun, Young Boys membalas dengan tendangan spektakuler Fabian Rieder, yang usahanya melesat ke pojok atas gawang MU.
Tim tamu menjalani babak kedua yang lebih baik. Andai lebih tajam di depan gawang, tim asal Swiss ini mungkin bisa menaklukkan MU untuk kali kedua musim ini.
Rangnick tahu risiko yang dia ambil dengan menunjuk starting XI yang hampir tidak bermain bersama satu sama lain. "Saya sepenuhnya menyadari sebelum pertandingan dengan tim yang kami mainkan hari ini, mereka tidak bermain bersama, tidak hanya dalam hal formasi, tetapi juga sebagai tim. Pada babak pertama kami melakukannya dengan baik, kami melakukan beberapa kesalahan sendiri, tetapi setidaknya kami memiliki kendali atas permainan," ujarnya.
Ia menilai Elanga juga harusnya bisa mencetak gol. Dengan harapan bisa unggul banyak, MU justru kebobolan. Menurut Rangnick, ini akibat mereka tidak bertahan cukup tinggi dan tidak cukup proaktif. Ia menyadari, timnya bisa juga kebobolan lebih banyak.
"Jadi pada akhirnya jika skor berakhir 3-3 atau 4-3 tidak ada yang bisa mengeluh," kata dia.
Meski demikian, ia memakluminya. Sebab ada sejumlah pemain yang bahkan baru mendapatkan menit bermain. Menurut dia, mereka membutuhkan waktu untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.