Hari ke-5 Pascaerupsi Semeru, 43 Korban Meninggal Ditemukan

Sebanyak 32 orang mengalami luka berat, 82 orang lainnya luka sedang.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Relawan beristirahat saat melakukan proses evakuasi lanjutan korban yang diduga masih tertimbun longsoran material awan panas di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12). Data tim DVI Polri, korban erupsi Gunung Semeru yang ditemukan meninggal hingga Selasa (7/12) berjumlah 30 orang. Dari jumlah itu, 10 jenazah sudah berhasil diidentifikasi. Sementara 20 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hari ke lima pascaerupsi Gunung Semeru atau Kamis (9/12), tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan lanjutan di beberapa lokasi. Antara lain, Curah Kobokan, Kajar Kuning, Tambang Satuhan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan.

Selain itu, tim lainnya juga terus melakukan pembersihan dan asesmen lanjutan yang difokuskan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh. "Giat pencarian dan pertolongan serta pembersihan yang dilakukan sejak pukul 05.30 WIB itu sempat dihentikan sementara setelah terpantau awan hitam pekat dan mendung di sekitar Curah Kobokan", kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (9/12).

Baca Juga



Berdasarkan laporan visual, pada pukul 06.22 WIB, Gunung Semeru tampak jelas dan teramati asap putih tebal yang meluncur ke arah Barat-Barat Daya hingga 1.000 meter. Rangkuman laporan dari tim pencarian dan pertolongan di lapangan per pukul 12.00 WIB, jumlah korban meninggal dari erupsi Gunung Semeru bertambah empat orang.

Sehingga totalnya menjadi 43 orang. Sementara itu, warga luka-luka ada 104 orang, yang mana sebanyak 32 orang mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang.

Di samping itu, lokasi pengungsian juga mengalami peningkatan menjadi 121 yang terbagi di beberapa titik meliputi; Kecamatan Pronojiwo ada 10 lokasi/525 jiwa, Kecamatan Candipuro 10 lokasi/2.331 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 lokasi/1.307 jiwa, Kecamatan Lumajang 11 lokasi/335 jiwa, Kecamatan Tempeh 13 lokasi/640 jiwa, Kecamatan Sukodono 9 lokasi/204 jiwa, Kecamatan Senduro 4 lokasi/66 jiwa, Kecamatan Sumbersuko 7 lokasi/302 jiwa.

Adapun Kecamatan Padang 3 lokasi/62 jiwa, Kecamatan Tekung 3 lokasi/67 jiwa, Kecamatan Yosowilangun 7 lokasi/89 jiwa, Kecamatan Kunir 7 lokasi/127 jiwa, Kecamatan Jatiroto 3 lokasi/59 jiwa, Kecamatan Rowokangkung 4 lokasi/37 jiwa, Kecamatan Randuagung 6 lokasi/24 jiwa, Kecamatan Ranuyoso 1 lokasi/26 jiwa, Kecamatan Klakah 5 lokasi/45 jiwa, Kecamatan Gucialit 3 lokasi/11 jiwa, Kecamatan Pasrujambe 2 lokasi/212 jiwa, Kecamatan Tempursari 2 lokasi/23 jiwa dan Kecamatan Kedungjajang 7 lokasi/50 jiwa.

Sementara itu, kerusakan dan kerugian yang dihimpun meliputi 31 fasilitas umum terdampak, hewan ternak sapi 764 ekor, kambing/domba 648 ekor dan unggas 1.578 ekor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler