IMF Pastikan Kesiapan Dukungan untuk Negara-Negara pada Masa Pemulihan

Tak hanya sumber dana, IMF juga menawarkan kombinasi kebijakan bantuan asistensi lain

EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. IMF optimistis negara-negara di dunia akan lebih baik dalam upaya keluar dari krisis karena pandemi.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- International Monetary Fund (IMF) optimistis negara-negara di dunia akan lebih baik dalam upaya keluar dari krisis karena pandemi. First Deputy Managing Director IMF, Geoffrey Okamoto menyampaikan IMF optimistis meski setiap pemangku kepentingan tetap perlu waspada.

Baca Juga


"Kita perlu tetap waspada tentang apa yang bisa terjadi, masih ada risiko dan ketidakstabilan, tapi saya optimistis dan yakin bahwa masa depan cerah," katanya dalam Media Briefing Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD) di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (9/12).

IMF berkomitmen untuk membantu negara-negara mengatasi dampak dari pandemi. Tidak hanya sebagai sumber dana, tapi IMF juga menawarkan kombinasi kebijakan bantuan asistensi, kepakaran, analitikal, sumber daya politik, pengembangan kapasitas, bantuan teknis, hingga pendanaan.

Geoffrey menilai sejumlah negara khususnya dalam G20 juga telah mengalami perkembangan yang signifikan. Negara emerging market anggota G20 telah memiliki pondasi yang lebih kuat dan sangat berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman dampak krisis pada perekonomian global.

"Dari waktu ke waktu kita mendengarkan berbagai macam perspektif dari macam-macam negara dalam menghadapi kondisi saat ini," katanya.

Tantangan yang dihadapi negara-negara emerging market juga unik sehingga menambah pendalaman terhadap masalah. Hal tersebut sangat penting untuk lembaga-lembaga dunia dalam meramu kebijakan dan mengambil keputusan.

IMF juga memotret banyak optimisme atas kebijakan-kebijakan yang ada. Kolaborasi dan kerja sama yang intensif antara berbagai pemangku kepentingan akan mempermudah kalibrasi tantangan yang ada.

"Para negara-negara juga terus berkomunikasi, termasuk dengan institusi internasional, ini telah berjalan dengan baik," katanya.

Ini waktunya bagi setiap negara, khususnya G20 untuk mengukur kapasitas, memperbaiki infrastruktur ekonomi negara, serta bergandengan untuk menghadapi tantangan bersama. Ia berharap pertemuan G20 yang telah dimulai dari FCBD kali ini bisa sangat produktif dalam menemukan berbagai inisiatif pemulihan dan pembangunan jangka panjang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler