Kenali Jam Tidur Optimal untuk Kesehatan Jantung

Studi ini juga menemukan bahwa efek waktu tidur sangat signifikan pada wanita.

Needpix
Ilustrasi tidur. Waktu tidur berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
Rep: Haura Hafizhah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi mengungkapkan waktu tidur yang optimal untuk meningkatkan kesehatan jantung yang baik adalah antara pukul 22.00 dan 23.00. Hal ini berdasarkan studi kohort Biobank Inggris yang diterbitkan bulan lalu di European Heart Journal.

Baca Juga


Dilansir dari betactvnews.Ca pada Jumat (10/12), sekelompok peneliti Inggris memantau waktu tidur dan bangun dari 88.026 orang dewasa selama tujuh hari menggunakan perangkat akselerometer. Para peneliti memantau kesehatan kardiovaskular peserta selama 5,7 tahun.

Studi tersebut menemukan bahwa risiko terkena penyakit kardiovaskular hingga 38 persen lebih tinggi jika Anda tidur lebih awal dari 22.00 WIB atau lebih dari jam 23.00 WIB. Penelitian ini diklaim telah disesuaikan dengan faktor-faktor seperti kualitas tidur, usia dan penyakit lainnya.

Menurut penelitian, 3.172 peserta memiliki penyakit kardiovaskular (CVD). Dari orang-orang itu, 1.371 atau 43 persen memiliki waktu tidur setelah tengah malam. Sementara 1.196 atau 38 persen memiliki waktu tidur antara pukul 23.00 WIB. 

Dari peserta yang mengembangkan CVD, 473 atau 15 persen tidur antara 22.00 WIB dan 22.59 WIB. Sebanyak 132 atau 4,2 persen memiliki waktu tidur sebelum pukul 22.00 WIB. Studi ini juga menemukan bahwa efek waktu tidur sangat signifikan pada wanita.

 

Sementara itu, Dokter Melissa Lem dari Rumah Sakit Vancouver, Kanada mengatakan tidur pukul 22.00 sampai 23.00 adalah waktu tidur yang optimal karena jam internal di tubuh. 

"Jika Anda bangun terlalu dini atau terlalu terlambat, Anda mungkin tidak melihat cahaya pagi pada waktu yang tepat yang sangat penting untuk mengatur ulang jam tubuh Anda atau ritme sirkadian Anda," kata dia.

Ada banyak bukti juga yang menunjukkan bahwa tidur yang tidak sehat terkait dengan kondisi kardiovaskular lainnya, seperti obesitas, diabetes dan tekanan darah tinggi. Waktu tidur yang lebih lambat meningkatkan risiko indeks massa tubuh yang tinggi. Semua hal ini dapat memperburuk kesehatan jantung.

"Konsesus ilmiah umum mengatakan bahwa tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam adalah ideal. Tidur kurang dari tujuh jam akan terkait dengan semua jenis masalah kesehatan yang berbeda seperti depresi, penyakit jantung, stroke dan diabetes," kata dia.

Ia menambahkan jika Anda tidur lebih dari sembilan jam per malam, ini bisa menjadi indikasi bahwa Anda memiliki beberapa penyakit yang membuat Anda lelah yang juga dapat memperpendek harapan hidup Anda.

"Kuncinya adalah memprioritaskan tidur, menambahkan bahwa itu sama pentingnya dengan makan dengan baik dan berolahraga. Musim dingin atau musim liburan, orang harus mendapatkan banyak sinar matahari dan menghabiskan waktu di luar rumah sebanyak mungkin untuk membantu mengatur ulang jam tubuh Anda," kata dia.

Ia mengingatkan masyarakat juga harus menghindari minum kopi dan alkohol di malam hari. "Hindari bermain ponsel setidaknya satu jam sebelum tidur karena handphone itu benar-benar menipu otak Anda untuk berpikir tidurnya menjadi terlalu malam," kata dia.

 

 

Selain soal tidur, kebiasaan makan juga mempengaruhi kesehatan jantung. Dilansir di laman Eat This Not That, Kamis (9/12), ada kebiasaan makan yang harus dihindari agar jantung sehat.

Sebuah studi pada 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Cardiovascular Development and Disease menyebutkan melewatkan sarapan meningkatkan risiko sakit jantung. Dari 199.634 peserta dewasa yang belum didiagnosis dengan penyakit kardiovaskular pada awal periode studi, mereka yang tidak sarapan secara teratur memiliki 21 persen risiko lebih tinggi mengalami gejala akut akibat penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan angina) atau kematian akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang sarapan secara teratur.

Sebuah studi 2020 yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan makan larut malam juga berpengaruh kepada kesehatan jantung. Di antara 7.771 peserta dewasa tanpa kanker, diabetes, atau penyakit jantung pada awal masa studi, individu yang melaporkan secara teratur makan di malam hari telah meningkat kekakuan arteri. Ini telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler