60 Persen Masalah Kanker Usus Besar Selesai dengan Pembedahan
Kanker usus besar menjadi penyakit kanker nomor empat terbanyak di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kanker usus besar awalnya tidak terlalu dianggap sebagai perhatian. Sekarang, jenis kanker ini menjadi penyakit nomor empat di Indonesia, setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru.
Prof Dr Aru W Sudoyo SpPD mengatakan, penting untuk menerapkan pendekatan tepat dalam mengatasi kanker usus besar. Apalagi, banyak mitos yang menyebut bahwa kanker usus besar bisa diobati hanya dengan kemoterapi.
Padahal, pengobatan yang tepat dan personal adalah yang lebih utama. Salah satunya dengan prosedur pembedahan.
"Pembedahan adalah yang utama karena tidak ada yang bisa menyelesaikan tuntas selain bedah karena sudah diambil ya sudah tenang," kata Prof Aru dalam webinar "Apakah Semua Jenis Kanker Usus Besar, Penanganannya Sama" bersama Kalbe, Sabtu (11/12).
Sebanyak 60 persen dari masalah kanker dapat diselesaikan dengan operasi bedah, terutama jika proses pengangkatan tumor dilakukan oleh tim dokter yang baik. Sisanya baru bisa dilakukan kemoterapi maupun konsumsi obat.
Prof Aru mengatakan, tidak semua jenis kanker itu sama. Kondisi pasien maupun pengobatannya pun tidak seragam.
Ada pengobatan berupa terapi dan sistemik. Misalnya dengan obat yang dimasukan ke dalam tubuh atau ditelan secara oral, lalu prosedur kemoterapi sistemik. Prof Aru menyebut bahwa hal yang terpenting adalah bahwa ternyata proses dari tumor sederhana sampai menjadi kanker itu mulai dari lima sampai 15 tahun.
Artinya, perkembangan menuju kanker memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, deteksi dini semakin penting dilakukan agar memperpanjang harapan hidup seseorang.
"Artinya, penting mendeteksi dini daripada menemukan kanker stadium lanjut. Kanker bisa disembuhkan jika ditemukan dalam stadium dini" ujar dia.