Menhub Instruksikan Sektor Pelayaran Terapkan Prokes Ketat

Masa libur Nataru, ada kecenderungan pergerakan penumpang dan barang meningkat.

Humas Ditjen Hubla
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginstruksikan jajaran Ditjen Perhubungan Laut beserta seluruh pemangku kepentingan terkait di sektor pelayaran, menjaga kelancaran arus penumpang dan barang di pelabuhan pada masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Baca Juga


"Di masa libur Natal dan Tahun Baru ini ada kecenderungan pergerakan penumpang dan barang akan meningkat. Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan di pelayaran agar mengawal keselamatan (safety) dengan baik, menjaga kelancaran arus penumpang dan barang, dan mengetatkan prokes," kata Budi saat memimpin Apel Siaga Kesiapan Angkutan Laut Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (12/12)

Budi mengingatkan, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem termasuk badai akhir-akhir ini, yang bisa membahayakan kapal yang sedang berlayar. Dia meminta para petugas di pelabuhan agar selalu memperbarui informasi dan perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), dalam memberikan surat persetujuan berlayar (SPB).

"Koordinasi yang berkaitan dengan cuaca, navigasi pelayaran harus dilakukan dengan baik. Apabila terjadi cuaca ekstrem, jangan terbitkan SPB sampai cuaca kembali memungkinkan untuk berlayar," ujar Budi.

Terkait pengetatan prokes, Budi meminta para petugas memastikan penumpang yang berlayar sudah melakukan vaksin dosis lengkap dan sudah melakukan tes antigen. "Apabila ada yang belum vaksin atau tes antigen, saya sudah minta Dirjen Perhubungan Laut, PT Pelindo, dan PT Pelni untuk berkoordinasi menyediakan fasilitas vaksinasi dan tes antigen," kata Budi.

Dia mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan pelayaran, agar tak lengah mengawasi penerapan protokol kesehatan, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai masa libur Natal dan Tahun Baru. "Bapak Presiden Joko Widodo sudah mengamanatkan kita untuk menjaga ini dengan baik. Dengan begitu, diharapkan ekonomi kita ke depan bisa lebih baik dan kita juga bisa melakukan aktivitas lebih leluasa," kata Budi.

Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) TNI AL, Laksda Erwin S Aldedharma menjelaskan, pihaknya siap menjaga keamanan lalu lintas laut pada masa libur, serta siap mendukung pelaksanaan vaksinasi di pelabuhan guna mencegah lonjakan kasus Covid-19.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhubm Arif Toha mengatakan, pada masa libur 2021, diperkirakan terjadi peningkatan jumlah penumpang kapal laut sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan dengan tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi peningkatan penumpang, telah disiapkan armada angkutan laut sebanyak 1.186 kapal yang terdiri atas 26 kapal milik PT Pelni, 111 kapal perintis, dan 1.149 kapal swasta.

Kegiatan Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, akan dilaksanakan mulai H-8 (17 Desember 2021) sampai dengan H+7 (8 Januari 2022). Bersamaan dengan penyelenggaraan angkutan laut Natal dan Tahun Baru ini, dilakukan pula kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut melalui Posko Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru 2021/2022.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler