Haji Lulung akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak

Haji Lulung rencananya akan dimakamkan di TPU Karet Bivak sore ini.

Republika/Sri Handayani
Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12) dan akan dimakamkan di TPU Karet Bivak (foto: ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Haji Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia di rumah sakit Harapan Kita pada Selasa (14/12). Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Baca Juga


"Rencananya almarhum Haji Lulung akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, sore ini setelah salat Asar," ujar Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi, Selasa (14/12).

Menurut Arwani, saat ini jenazah almarhum Haji Lulung disemayamkan di kediaman di Sukabumi Utara, Kebon Jeruk Jakarta Barat. Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa bersama sejumlah pengurus PPP turut serta memandikan jenazah almarhum Haji Lulung. 

"Kabar duka diterima Ketum PPP Suharso saat beliau raker dengan DPD RI. Seketika rapat diskors, Ketua Umum dan anggota DPD RI Ja'far Alkatiri langsung menuju RS Harapan Kita. Tadi Ketum dan saya berkesempatan ikut memandikan almarhum," terangnya. 

Haji Lulung meninggal dunia di usia 62 tahun. Almarhum meninggal pada pukul 10.51 di RS Harapan Kita. Sebelumnya, almarhum sempat menjalani perawatan akibat sakit jantung yang dideritanya. Jenazah Haji Lulung tiba di rumah duka sekitar pukul 13.00 WIB dengan menggunakan ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Mobil jenazah almarhum juga diiringi oleh iring iringan petugas Dinas Perhubungan dan beberapa kerabat yang ikut mengawal jenazah dari Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat. Awalnya mobil jenazah kesulitan masuk ke depan rumah lantaran harus menerobos kerumunan warga dan awak media. Mobil pun berjalan pelan kala memasuki kerumunan. 

Sambil mengambil jenazah, beberapa kerabat Haji Lulung sempat berdesakan dengan awak media yang tengah mengambil foto dan video jenazah. Jenazah pun langsung dibawa masuk ke dalam halaman rumah.

Setelah ujung keranda masuk ke dalam, warga sekitar pun langsung menutup gerbang hitam yang ada di depan rumah. Hingga saat ini, awak media dan beberapa warga tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah Haji Lulung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler