Penyebab Gempa NTT

BMKG mengatakan gempa yang terjadi di Laut Flores disebabkan patahan geser.

ANTARA/Kornelis Kaha
Petugas menunjukan seismogram yang merekam kekuatan gempa yang disebabkan oleh erupsi gunung api Ili Lewotolok di desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata, NTT, Rabu (2/12/2020). Berdasarkan laporan pos pemantauan Gunung Ili Lewotolok, aktivitas gunung api tersebut masih fluktuatif, yakni erupsi masih terus terjadi dengan intensitas sedang dan tinggi.
Rep: Havid Al Vizki Red: Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan gempa yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah gempa bumi dangkal. Ia menjelaskan gempa tersebut terjadi akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores.


Dwikorita mengatakan gempa yang terjadi di Laut Flores disebabkan patahan geser atau strike fault. Dia juga menjelaskan gempa tersebut dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka hingga Lembata.

Ia menambahkan, intensitas guncangan mencapai skala tiga hingga empat MMI. Ia sampaikan, gempa dirasakan oleh masyarakat sekitar pada siang hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler