Pelatih Vietnam Antisipasi Kebangkitan Indonesia di Piala AFF

Indonesia menghadapi Vietnam pada laga ketiga Grup B Piala AFF 2020, Rabu (15/12).

Antara/Humas PSSI
Timnas Indonesia melawan Vietnam pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022, Juni lau (ilustrasi). Indonesia kembali bertemu Vietnam, kali ini dalam laga ketiga Grup B Piala AFF 2020.
Rep: Hartifiany Praisra Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tim nasional Indonesia akan bertemu dengan Vietnam pada laga ketiga Grup B Piala AFF 2020 di Stadion Bishan, Singapura, Rabu (15/12). Kedua tim sama-sama menorehkan dua kemenangan pada dua laga terakhirnya.

Baca Juga


Laga ini akan kembali mempertemukan duel pelatih asal Korea Selatan. Sebelumnya, pelatih Indonesia Shin Tae-yong bertemu dengan pelatih Vietnam Park Hang-seo pada kualifikasi Piala Dunia 2022, Juni lalu. Ketika itu, Vietnam menggasak Indonesia 4-0.

Park Hang-seo melihat Indonesia sebagai lawan yang cukup mumpuni. Menurutnya, Indonesia dalam Piala AFF menjadi tim dengan serangan yang bagus.

"Indonesia telah mencetak sembilan gol dari dua laga melawan Laos dan Kamboja, jadi mereka tim dengan serangan yang bagus," kata Park dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (14/12).

Park mengatakan, semakin banyak menyerang artinya rasio peluang Indonesia sangat banyak. Dia pun tetap mengapresiasi Laos dan Kamboja yang bermain melawan tim unggulan seperti Indonesia. "Secara umum, saya suka Indonesia dengan permainannya yang menyerang," kata Park.

Berbeda dari Shin yang menjajal Piala AFF untuk pertama kalinya, Park telah lebih dahulu memimpin Vietnam pada ajang ini dan menorehkan trofi. Jika dibandingkan Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia, Park lebih menantikan laga besok. Sebab, ia melihat perubahan signifikan dalam skuad Merah-Putih.

"Jika dibandingkan dengan line up saat Vietnam meraih kemenangan pada Juni lalu, Indonesia kini mengalami banyak perubahan," kata Park.

Salah satu yang disorotinya adalah banyaknya pemain baru. Dia memuji kekuatan individu pemain yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler