Liga Inggris Berkelit dari Serangan Teranyar Covid-19
Sejumlah laga di Liga Primer Inggris terpaksa mengalami penundaan.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kekhawatiran tengah menyelimuti Liga Primer Inggris. Penghentian sementara kompetisi, seperti yang terjadi pada pertengahan musim 2019/2020, menjadi kemungkinan terburuk menyusul meningkatkan kasus positif Covid-19 di antara pemain dan staf sejumlah klub kontestan Liga Primer Inggris.
Dalam periode pemeriksaan sepekan terakhir, tepatnya 6 hingga 12 Desember 2021, sebanyak 42 pemain dan staf klub di Liga Primer Inggris dipastikan positif terjangkit Covid-19. Ini menjadi jumlah kasus tertinggi sejak 40 kasus positif yang ditemukan pada Januari 2021.
Pada pekan pemeriksaan sebelumnya, 29 November hingga 5 Desember, jumlah kasus positif Covid-19 di klub-klub Liga Primer Inggris tercatat mencapai 30 kasus. Brighton, Tottenham Hotspur, Leicester City, Manchester United, Aston Villa, dan Norwich City telah mengonfirmasi adanya kasus positif Covid-19, baik yang dialami pemain ataupun staf klub.
Buntutnya, sejumlah laga di Liga Primer Inggris terpaksa mengalami penundaan. Setelah laga Brighton kontra Spurs ditunda, partai Manchester United kontra Brentford juga harus ditunda.
Penundaan laga Man United kontra Brentford terpaksa diambil untuk mencegah risiko penyebaran Covid-19. Sebelumnya, Man United juga telah menutup kompleks latihan klub di Carrington sebagai langkah preventif penyebaran Covid-19.
Sebenarnya, otoritas Liga Primer Inggris telah mengambil langkah pencegahan dengan meminta klub-klub kontestan untuk kembali menerapkan protokol kesehatan darurat pencegahan penyebaran Covid-19. Permintaan ini tidak terlepas dari penundaan laga UEFA Conference League, antara Spurs kotnra Rennes.
Delapan pemain dan lima staf Spurs dikabarkan positif terjangkit Covid-19. Selain itu, permintaan Liga Primer Inggris ini juga menjadi reaksi terhadap langkah Pemerintah Inggris untuk menjalankan rencana B terkait penyebaran Covid-19 varian Omicron pada pekan lalu.
Penerapan protokol kesehatan darurat ini termasuk meningkatkan tes PCR buat pemain dan staf klub, penggunaan masker di dalam ruangan, pengaturan kembali pembatasan jarak fisik, dan pembatasan ruang perawatan. Namun, langkah ini dinilai tidak cukup. Liga Primer Inggris menegaskan akan kembali meningkatkan kuantitas tes PCR untuk para pemain di klub kontestan Liga Primer Inggris.
''Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah pusat, pejabat setempat, kelompok suporter. Selain itu, kami juga akan terus merespons perubahan teranyar soal protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dari pemerintah,'' tulis pernyataan resmi Liga Primer Inggris.
Tidak berhenti sampai di situ, terhitung pada Rabu (15/12) waktu setempat, penonton yang hadir di stadion juga diwajibkan menunjukkan bukti telah menyelesaikan dua dosis vaksin Covid-19. Begitu pula dengan surat keterangan negatif Covid-19. Pun dengan pembatasan kehadiran sebanyak tidak lebih dari 10 ribu penonton di dalam stadion.
Terlepas dari berbagai langkah pencegahan tersebut, sejumlah pihak justru menyoroti lambannya penyelesaian program vaksinasi di klub peserta kompetisi. Pada Oktober lalu, Liga Primer Inggris menyebut, baru 69 persen pemain di Liga Primer Inggris yang menyelesaikan dua dosis vaksin Covid-19, kendati sebanyak 81 pemain telah menerima vaksin dosis pertama.
Mengakselerasi pemenuhan vaksinasi buat para pemain dan staf klub dinilai dapat menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di Liga Primer Inggris. Bahkan, para pemain yang merumput di Liga Primer Inggris seharusnya sudah mendapatkan booster vaksin Covid-19.
Pelatih Man City, Pep Guardiola, telah mendorong para penggawanya untuk segera mendapatkan booster dan menyelesaikan dua dosis vaksin Covid-19. Pun dengan saran pelatih Aston Villa, Steven Gerrard, untuk menyertakan status vaksinasi sebagai syarat dalam perekrutan pemain anyar di jendela transfer pemain Januari 2022 mendatang.
Penghentian sementara kompetisi akibat melonjaknya kasus positif Covid-19 tentu menjadi hal terakhir yang diharapkan semua pihak di Liga Primer Inggris. Tidak hanya soal molornya jadwal kompetisi, penghentian sementara kompetisi tentu akan berimbas pada pemasukan terhadap keuangan klub, yang tengah berusaha bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.