Sidebar

Penyakit tidak Menular Sebabkan Kematian Terbanyak di Indonesia

Wednesday, 15 Dec 2021 14:50 WIB
Penyakit tidak Menular Sebabkan Kematian Terbanyak di Indonesia. Strok (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

Baca Juga


"Penyakit penyebab kematian kita yang tertinggi di 2017 itu penyakit tidak menularnya seperti strok, kemudian penyakit jantung, dan diabetes," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto dalam webinar "Membangun Masyarakat Sadar Risiko" yang dipantau di Jakarta, Rabu (15/12).

Sementara itu, pada 1990 penyakit penyebab kematian utama selain strok adalah TBC dan infeksi saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh penularan virus. Perubahan sepanjang 1990 sampai 2017 disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang mulai berubah ke arah tidak sehat.

"Strok tadi itu ceritanya panjang, dimulai dari pola makan sejak kita remaja atau dewasa yang akan berpengaruh pada kesehatan saat usia 40 atau 50 tahun," katanya.

Masyarakat harus dididik untuk menyadari risiko dari gaya hidup yang dipilih sejak dini. Saat ini dari usia 0 sampai 6 hari, anak-anak menghadapi risiko kurang gizi sehingga pemerintah berfokus membuat program mengurangi angka stunting. Di samping itu, pemerintah juga memiliki Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, dan Peraturan Kepala Bappenas Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Germas Hidup Sehat.

"Dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024 Germas Hidup Sehat diharapkan meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi," kata Agus.

Deteksi gejala stroke dengan metode FAST - (Republika)

Berita terkait

Berita Lainnya