Surat Kabar Iran Pasang Peta Target Militer di Israel
IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Sebuah surat kabar Iran menerbitkan sebuah peta di halaman utamanya. Peta tersebut menunjukkan lusinan target militer potensial di seluruh Israel. Tehran Times yang dilaporkan memiliki hubungan dekat dengan kementerian luar negeri Iran, memberi judul peta tersebut: "Just One Wrong Move!"
Sebuah kesepakatan nuklir saat ini sedang dinegosiasikan di Wina antara Iran dan 4 + 1 negara dari Inggris, Jerman, Perancis, China dan Rusia. Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat senior keamanan dan intelijen Israel telah menekan AS untuk menghentikan kemampuan Iran mengembangkan proyek nuklir dalam kesepakatan baru apa pun.
Artikel Tehran Times, yang ditulis dalam bahasa Inggris, mengatakan meningkatnya ancaman terhadap Iran tampaknya menunjukkan bahwa rezim Zionis telah lupa bahwa Iran lebih dari mampu untuk menyerang mereka dari mana saja.
Peta Tehran Times menunjukkan lokasi di beberapa wilayah di Israel, termasuk Gush Dan, area sepanjang 90 km dan lebar 20 km di dekat pantai, yang merupakan rumah bagi kota Tel Aviv dan Herzliya dan dianggap sebagai pusat penting bagi pertahanan, intelijen dan sektor keuangan Israel.
Ini juga menunjukkan target di Negev, di selatan Israel, di mana reaktor nuklir berada, serta target di dekat kota Palestina Ramallah, Hebron dan Jenin di Tepi Barat yang diduduki, dan dekat Tirus dan Nabatieh di Lebanon. Beberapa tampak dekat dengan pagar Israel dengan Jalur Gaza yang terkepung.
"Terlepas dari keyakinan kami dalam situasi pencegahan negara, pasukan kami tidak pernah meremehkan ancaman musuh dan siap untuk ancaman terkecil di bidang strategis negara itu," kata Kepala Staf Umum Militer Iran, Mohammad Bagheri dilansir dari Middle East Eye, Kamis (16/12).
Dia menambahkan, merujuk pada Israel, bahwa pasukan militer Iran berada dalam keadaan kewaspadaan maksimum yang sepadan dengan situasi musuh.
"Pada tingkat strategis, kami tidak bermaksud untuk menyerang siapa pun, tetapi pada tingkat operasional dan taktis kami siap untuk tanggapan yang menentukan dan serangan cepat dan keras terhadap musuh," kata Bagheri.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menanggapi ancaman militer Israel terhadap Iran pada 2013, mengatakan bahwa "Israel harus tahu bahwa jika mereka membuat kesalahan, Republik Islam akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa".
Setelah sekutu dekat dan teman-teman AS, hubungan antara Israel dan Iran runtuh setelah revolusi Islam 1979. Beberapa analis politik Israel menganggap peta itu bagian dari perang propaganda antara Israel dan Iran, dan mempertanyakan kredibilitasnya. Situs berita Ynet menggambarkannya sebagai matir dan tidak profesional, menambahkan bahwa beberapa target sebenarnya tidak ada di lapangan.