Festival Musik Coachella 2022 Dikabarkan Coret Nama Travis Scott
Pernyataan Travis Scott saat wawancara berdampak pada rencana manggung di Coachella.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat seni pertunjukan di Amerika Serikat sepertinya punya cara tersendiri untuk "menghukum" Travis Scott. Setelah wawancara pertamanya sejak tragedi Astroworld menjadi bumerang, rapper asal AS itu kini harus menerima konsekuensinya.
Festival musik Coachella dikabarkan telah memutuskan untuk mencoret nama Scott sebagai bentuk sanksi sosial. Penyelenggara Coachella mendapat desakan dari publik untuk menghapus nama Travis dari daftar penampil.
Lebih dari 60 ribu orang mendesak agar Scott tidak masuk dalam daftar bintang tamu di Festival Coachella dengan memberikan tanda tangan pada sebuah petisi online di laman Change.org. Penyelenggara festival telah mengabarkan manajemen Scott tentang niat mereka untuk mencoretnya dari barisan artis yang akan tampil.
Goldenvoice sebagai penyelenggara Coachella akan membayar biaya pembatalan, menurut Variety. Akan tetapi, agen Scott dilaporkan masih berusaha untuk menjadikan rapper itu sebagai headliner di Coachella, yang akan menandai penampilan pertamanya sejak Astroworld.
"Konfirmasi tentang line up festival akan datang dari Goldenvoice," kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Ace Showbiz, Kamis (16/12).
Tidak hanya penolakan konser, Scott juga harus menelan kenyataan pahit karena kerja samanya dengan perusahaan minuman alkohol Anheuser-Busch disetop. Perusahaan secara resmi memutuskan untuk memutus kerjasama dengan bintang rap tersebut.
"Setelah evaluasi yang cermat, kami telah memutuskan untuk menghentikan semua produksi dan pengembangan merek CACTI Agave Spiked Seltzer. Kami percaya penggemar merek akan memahami dan menghormati keputusan ini," kata perusahaan.
Travis Scott menghadapi tuntutan hukum senilai miliaran dolar dari para korban dan keluarga mereka. Kekasih Kylie Jenner itu disalahkan atas lambannya penanganan kerusuhan selama konser Astroworld, meski pengacaranya mengatakan para pejabat juga ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi.
Dalam wawancaranya, Scott seolah merasa tidak bertanggung jawab atas insiden yang menghilangkan 10 nyawa tersebut. Menurut Scott, media seolah ingin memaksanya untuk bertanggung jawab karena pemberitaan di media terlalu menyoroti kesalahannya.
“Kalian tahu sendiri, saya adalah wajah festival, saya artis. Jadi ya, media ingin menaruh tanggung jawab pada saya,” kata dia.
Sejauh ini, sudah ada lebih dari 150 tuntutan hukum yang diajukan oleh sekitar 600 orang yang mengklaim bahwa mereka terluka dalam peristiwa naas itu. Korban konser mengajukan gugatan dua miliar dolar AS terhadap Scott, Drake, Live Nation, Apple Music, dan Stadion NRG (tempat konser digelar) yang dinilai tidak profesional sehingga kekacauan terjadi dan menyebabkan korban tewas serta luka-luka.