2 Pasien Omicron di Wisma Atlet Disebut tak Bergejala

Pasien Covid-19 Omicron pertama yang dirawat di Wisma Atlet adalah pria berinisial N.

ANTARA/Sigid Kurniawan.
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet (kiri) di Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/12). Sebanyak tiga pasien Covid-19 dengan varian Omicron kini dirawat di Wisma Atlet Kemayoran.
Rep: Febryan A Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga pasien Covid-19 dengan varian Omicron kini dirawat di Wisma Atlet Kemayoran. Dua di antaranya disebut tak bergejala sama sekali. 

Baca Juga


"Sampai sekarang kondisinya (tiga pasien itu) baik, tidak ada keluhan berarti. Bahkan Tuan N dan satunya lagi tidak bergejala," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Mayor Jenderal Budiman, kepada wartawan, Ahad (19/12). 

Pasien Covid-19 Omicron pertama yang dirawat di Wisma Atlet adalah pria berinisial N. Dia merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet. Dua pasien selanjutnya adalah WNI pria berinisial IKWJ (42 tahun) yang baru tiba dari Amerika selatan dan M (50) dari Inggris. 

Budiman menjelaskan, ketiga pasien itu dirawat di kamar terpisah. Tapi, tak ada perlakuan khusus bagi mereka selama perawatan. Mereka hanya diberikan obat-obatan standar dan dipantau perkembangan kondisinya. 

"Jadi tidak ada hal khusus dalam perawatan mereka. Kita tidak perlu panik karena gejalanya ringan," kata Budiman yang juga menjabat selaku Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI itu.

Kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan 164 orang. Penambahan itu menjadikan saat ini terdapat 4.923 kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan setelah terkonfirmasi positif, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Dalam data yang diterima di Jakarta pada Ahad (19/12), terjadi juga penambahan pasien sembuh sebanyak 155 orang dan empat orang yang meninggal dunia.

Dengan penambahan itu maka terakumulasi 4.260.544 kasus COVID-19 di Indonesia sejak pasien pertama terkonfirmasi pada Maret 2020. Dari jumlah tersebut 4.111.619 orang telah pulih dan 144.002 orang meninggal dunia akibat penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.

Saat ini terdapat 4.923 kasus aktif di Indonesia, atau bertambah lima orang dibandingkan Sabtu kemarin (18/12). Terdapat pula 3.600 orang yang masuk dalam kategori suspek.

Laporan kasus baru didapat setelah hari ini dilakukan pengujian terhadap 239.216 spesimen dari 121.461 orang di ratusan jejaring laboratorium seluruh Indonesia. Hal itu menjadikan 60.204.039 spesimen dari 40.427.960 orang telah diuji sejak tahun lalu.

Dari hasil tersebut ditemukan tingkat positif atau positivity rate rata-rata nasional untuk kategori spesimen adalah 0,13 persen dan kategori orang harian 0,14 persen. Provinsi yang melaporkan pasien baru terbesar hari ini adalah DKI Jakarta dengan 43 kasus baru, Jawa Barat 30 kasus baru, Jawa Timur 22 kasus baru, Kalimantan Utara 11 kasus baru dan Papua Barat tujuh kasus baru.

Sementara penambahan kematian yang dilaporkan hari ini berasal dari Sumatera Utara dan Lampung yang masing-masing melaporkan dua orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler