Compang-Camping Pertahanan Leeds United

Leeds kebobolan 11 gol pada dua laga terakhir.

AP/Jon Super
Pelatih kepala Leeds United Marcelo Bielsa bereaksi selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leeds United di stadion Etihad di Manchester, Inggris, beberapa waktu lalu.
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LEEDS -- Leeds United jadi bulan-bulanan pekan ini. Performanya terus merosot dan perlahan mendekati zona degradasi. Tak hanya itu, masalah lain yang sedang dihadapi 'The Royal White' adalah soal pertahanan yang begitu keropos. 


Mereka menelan kekalahan besar dengan skor 1-4 kontra Arsenal, Ahad (19/12) WIB. Empat bola yang bersarang di gawang Ilan Meslier hanya mampu dibalas lewat satu gol Raphinha di menit ke-75, itu pun dari tendangan penalti. 

Jika melirik sedikit ke belakang, jelas ada masalah pada Leeds United karena selama sepekan terakhir, mereka sudah kebobolan 14 kali. Leeds tumbang 2-3 saat menghadapi Chelsea, kemudian dipermalukan 0-7 oleh Manchester City, lalu 1-4 kontra Arsenal. 

Jelang paruh musim 2021/22, Leeds menjadi tim non-zona degradasi dengan jumlah kebobolan terbanyak. Dari 18 gol yang dilesakkan, mereka kemasukan 36 gol. Formasi 4-2-3-1 yang kerap menjadi andalan tim pun tidak mampu membendung serangan lawan.  

Pascalaga kontra The Citizens, Marcelo Bielsa sebagai pelatih Leeds pun menyebut tidak ada hikmah yang bisa diambil dari timnya. Ia mengakui anak buahnya tampil buruk. 

Di sisi lain, Bielsa berkilah ada pengaruh dari badai cedera yang sedang dialami pihaknya. Betapa tidak, sudah delapan pemain skuad inti yang harus menepi akibat cedera dan skorsing. Ini membuat juru taktik asal Argentina itu memanggil pemain berusia 15 tahun, Archie Gray ke bangku cadangan saat melawan Arsenal. 

Status Archie Gray yang tercatat sebagai pemain termuda Liga Primer Ingris (15 tahun 282 hari) musim ini, mungkin menjadi satu-satunya hal positif yang bisa diambil dari laga kemarin.

"Tidak ada satupun momen yang kami tunjukkan untuk menyeimbangkan permainan. Semua hal yang kami lakukan tidak berhasil. Saya hanya mengatakan yang sebenarnya terjadi," kata Bielsa seperti dilansir dari Leeds Live, Ahad (19/12). 

Di satu sisi, pelatih berusia 66 tahun itu tetap mengapresiasi kerja keras anak buahnya. Ia sadar ada pengaruh lain yang memengaruhi hasil pertandingan. Sayangnya, segala usaha yang ia dan anak buahnya tunjukkan tidak menelurkan hasil positif. 

"Hasil pertandingan saya yang tanggung. Ketidakmampuan kami menjaga bola di tengah lapangan membuat tim mudah menyerang. Kami sudah menyiapkan pemain untuk membangun serangan, tapi kami tidak bisa melakukannya," ujar dia. 

Bielsa wajib memutar otak untuk menambal pertahanan Leeds yang compang-camping. Ia perlu sadar bahwa mengubah setiap susunan bek yang berubah di tiga pertandingan terakhir faktanya menemui kegagalan. Sebab, ujian berat Leeds belum berakhir karena akan melawan Liverpool pekan depan. 

Ini membuat Bielsa punya waktu beberapa hari untuk meracik formula pertahanan baru atau mengasah susunan yang ada. Sejauh ini, hanya Stuart Dallas yang mampu menjaga konsistensi. Pemain berusia 30 tahun itu menjadi satu-satunya bek yang sudah tampil di semua pertandingan Liga Primer Inggris musim ini. 

Di satu sisi, belum ada rumor berita Leeds bakal mencari bek baru. Sejauh ini, mereka dikabarkan sedang mencari gelandang dan penyerang baru alih-alih berburu pemain bertahan. Leeds kabarnya sedang mencari dua gelandang saat jendela transfer Januari dibuka. 

Bomber tim League One, Reading, John Swift diisukan menjadi salah satu target transfer Leeds di bursa transfer musim dingin. Catatan sembilan assist dan delapan gol yang dibukukan Swift musim ini dianggap cukup memenuhi syarat. 

"Saya tidak pernah berkata bahwa saya tidak ingin pemain baru di bulan Januari. Rencana saya jelas ingin membawa pemain yang lebih baik dari yang kami punya," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler