Dua Obat Covid-19 tidak Ampuh untuk Pasien Omicron
Studi tunjukan dua jenis obat utama Covid-19 tidak bisa lawan Omicron.
REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh: Puti Almas
Selama lebih dari satu tahun, obat antibodi dari Regeneron dan Eli Lilly yang sudah menjadi pengobatan utama untuk pasien Covid-19. Namun, penelitian terbaru yang dilakukan menunjukkan bahwa dua obat yang sering digunakan untuk pasien dengan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) tersebut di Amerika Serikat (AS) tidak efektif terhadap Omicron.
Secara khusus, obat ini diberikan bagi mereka di fase awal infeksi, yang dikenal dengan kemampuannya mencegah penyakit berkembang menjadi parah serta membutuhkan perawatan di rumah sakit. Namun, dua obat dari Regeneron dan Eli Lilly tersebut terlihat kurang ampuh dalam melawan Covid-19 akibat Omicron. Ini menjadi varian terbaru dari SARS-CoV-2 yang mengandung lusinan mutasi dan mempersulit antibodi untuk menyerang virus.
Saat ini, Regeneron dan Eli Lilly tengah mengembangkan antibodi yang menargetkan Omicron. Sementara, produsen obat asal Inggris, GlaxoSmithKline juga tengah melakukan pengujian produk terbaru melawan varian ini, tetapi obat dari perusahaan ini belum tersedia secara luas di banyak negara, secara khusus di AS.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa di Negeri Paman Sam, Delta masih menjadi varian yang menyumbang lebih dari 95 persen dari perkiraan kasus secara keseluruhan. Meski demikian, Omicron menyebar lebih cepat daripada varian Covid-19 lainnya dan diperkirakan menjadi strain dominan secara nasional dalam beberapa pekan mendatang. Obat antibodi diberikan melalui suntikan atau infus. Ini merupakan versi protein manusia buatan laboratorium yang membantu sistem kekebalan melawan virus dan infeksi lainnya.
Obat Glaxo, yang dikembangkan dengan Vir Biotechnology, secara khusus diformulasikan untuk mengikat bagian virus yang cenderung tidak bermutasi, menurut perusahaan. Studi awal menunjukkan bahwa omicron yang disimulasikan di laboratorium oleh perusahaan itu bersama dengan sejumlah peneliti luar menunjukkan hasil yang menjanjikan.
“Pasokan obat sangat terbatas dan dosis tambahan produk tidak akan tersedia sampai 3 Januari 2022,” tulis Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS), dalam sebuah pernyataan yang diunggah secara daring, dilansir PBS, Senin (20/12).
Setelah menghentikan distribusinya pada bulan lalu untuk menghemat pasokan, HHS saat ini tengah mengirimkan 55.000 dosis obat, yang bernama sotrovimab, ke departemen kesehatan di sejumlah negara bagian AS, yang didasarkan tingkat kasus di rumah sakit serta berdasarkan data secara keseluruhan.
HHS meminta setiap negara bagian menghemat pemberian obat, dengan memprioritaskan pasien Covid-19 dengan risiko tertinggi. Diantara kriteria pasien ini adalah manula dan orang-orang dengan masalah kesehatan serius, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Kurangnya efektivitas dari dua obat terapi antibodi terkemuka menempatkan lebih banyak fokus pada sepasang pil antivirus yang sangat dinanti yang diharapkan segera disahkan oleh regulator AS. Obat-obatan dari Pfizer dan Merck akan menjadi perawatan pertama yang dapat dilakukan orang Amerika di rumah untuk mencegah Covid-19 dengan gejala parah.
Obat dari Pfizer dilaporkan telah menunjukkan efek yang kuat. Produk dari perusahaan ini memperlihatkan bahwa risiko Covid-19 dengan gejala parah yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit, hingga kematian berkurang hingga hampir 90 persen pada pasien berisiko tinggi.
“Jika diluncurkan secara efektif, ini memiliki potensi besar yang nyata,” untuk menggantikan perawatan antibodi. Itu adalah tempat langsung di mana antivirus ini dapat meminimalkan dampak omicron,” jelas Andrew Pekosz, ahli virologi di Universitas Johns Hopkins.
Meski demikian, pasokan awal kedua obat tersebut diperkirakan masih terbatas. Hingga saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk memahami omicron, termasuk apakah itu menyebabkan penyakit yang kurang lebih parah dan betapa mudahnya varian baru ini menghindari perlindungan dari antibodi yang terbentuk dengan infeksi alami, vaksinasi, hingga obat antibodi.
Baca juga : Vaksinasi Dosis Lengkap Diyakini Ampuh Lawan Omicron