Inovasi Kartu Pelajar Elektronik IDN Dukung PTM Terbatas

Kartu pelajar elektronik bersifat real time sehingga bisa dipantau orang tua

istimewa
Infradigital (Jaringan IDN) telah menciptakan sebuah inovasi Kartu Pelajar elektronik untuk menyambut PTM Terbatas di masa pandemi. Kartu pelajar ini memberikan kemudahan pengecekan absensi siswa secara real time tidak hanya oleh wali kelas saja, namun juga oleh orangtua siswa masing-masing.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terbaru pada 29 November 2021 kemarin, sekolah-sekolah diizinkan untuk melakukan kegiatan PTM dengan maksimal kapasitas 50 persen dari jumlah peserta didik.


Akan tetapi, belakangan justru muncul banyak kasus mengenai siswa yang bolos dan pura-pura berangkat sekolah hanya demi mendapatkan uang jajan dari orangtua mereka. Hal ini memunculkan kekhawatiran karena siswa-siswa yang bolos ini berkeliaran di luar sekolah sehingga berpotensi tertular virus Covid-19.

Menjawab masalah tersebut, Infradigital (Jaringan IDN) telah menciptakan sebuah inovasi Kartu Pelajar elektronik untuk menyambut PTM Terbatas di masa pandemi. Kartu pelajar ini memberikan kemudahan pengecekan absensi siswa secara real time tidak hanya oleh wali kelas saja, namun juga oleh orangtua siswa masing-masing. 

Kartu ini dapat menginformasikan ke orangtua secara langsung apabila ada siswa yang absen/ tidak masuk, dengan catatan orangtua tersebut telah mengunduh aplikasi Pelajar. “Manfaat Kartu Pelajar ini sangat besar untuk penggunaan absensi yang lebih modern, orangtua dapat melihat absensi anaknya secara real time. Kapan dia masuk kelas, terlambat atau tepat waktu,” ucap Syamsul Maarif, Kepala Sekolah MAN Insan Cendekia Pasuruan.

Syamsul menambahkan, selama pemakaian Kartu Pelajar di jenjang pendidikan SMA, pencatatan/monitoring kegiatan administrasi absensi siswa menjadi lebih mudah dan lebih cepat. “Inilah manfaat lebih yang didapatkan yayasan kami dari digitalisasi lembaga pendidikan melalui Kartu Pelajar ini.”

Syamsul dan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Pasuruan sangat antusias dan menyambut gembira adanya kartu pelajar tersebut. Menurutnya, kartu ini memberikan kesan yang modern dan bergengsi. 

Co-Founder & CEO Infradigital Ian McKenna memandang bahwa sistem absensi manual, seperti memanggil satu persatu nama siswa sudah harus ditinggalkan karena memakan banyak waktu. Dengan demikian inisiasi Kartu Pelajar digital ini adalah cara praktis untuk mengotomatisasi seluruh pelacakan absensi.

“Melacak ketidakhadiran untuk ratusan atau ribuan siswa adalah proses operasional yang kompleks untuk sekolah. Ini adalah area di mana digitalisasi harus benar-benar dapat membuat peningkatan efisiensi 10 kali lipat,” kata Ian.

Tak hanya memudahkan, Ian juga menyebutkan banyak manfaat yang dapat diperoleh jika sekolah menggunakan Kartu Pelajar dari Jaringan IDN ini, “Pertama, kartu fisik ini dapat digunakan oleh siswa dari berbagai usia dan jenjang pendidikan. Kedua, pemberitahuan langsung ke ponsel orangtua bahwa anak mereka telah tiba di sekolah dengan selamat membuat pikiran mereka jadi tenang. Ketiga dan yang paling penting, administrator sekolah menghemat banyak waktu yang dapat didedikasikan untuk kegiatan pendidikan.”

Saat ini Jaringan IDN pun terus melakukan pengembangan untuk semakin menambah manfaat kartu ini. Sekarang Kartu Pelajar ini telah tersedia untuk 5000 lembaga pendidikan yang sudah tergabung dalam Portal Digital (PorDi) Jaringan IDN.

"Ini adalah salah satu contoh dari banyak layanan yang dapat dimanfaatkan sekolah ketika mereka memulai transformasi digital mereka dan kami menantikan banyak inovasi di masa depan," tutup Ian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler