Ridwan Kamil Jajal Motor Konversi BBM ke Listrik
Inovasi ini mengubah kendaraan berbasis bahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjajal motor listrik di kawasan Palm Spring Golf, Kabupaten Karawang, Jumat (24/12). Namun, bukan motor listrik biasa yang dijajal oleh Ridwan Kamil, melainkan hasil konversi dari motor bebek yang berbahan bakar bensin.
Konversi ini merupakan hasil inovasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bidang transportasi. Inovasi ini mengubah kendaraan berbasis bahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.
Menurut Ridwan Kamil, dengan inovasi ini bisa menjadi alternatif masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik. Cukup dengan mengganti mesin dan tangki bensin dengan baterai listrik.
"Ini dulunya sebenarnya adalah motor bebek. Jadi sekarang ada dua pilihan beli motor listrik baru, tapi kepada mereka yang sudah terlanjur beli motor BBM, atau motor bensin ternyata ada inovasi baru Kementerian ESDM tinggal mencopot mesinya diganti dengan seperangkat motor listrik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurut Emil, dengan mengonversi kendaraan dari BBM menuju listrik bisa menghemat ongkos. Dirinya mengibaratkan, jika biasanya menggunakan motor BBM memakan biaya Rp 200 maka, dengan mengonversi menjadi listrik hanya memakan biaya Rp 50 atau bisa seperempat lebih hemat.
"Sehingga hasilnya tidak perlu pakai bensin lagi, cukup mencolok ke listrik dan menghemat biaya sampai seperempatnya. Kalau pakai bensin Rp 200 ini bisa Rp 50. Di sini tidak ada tangki bensin lagi, sekarang udah berubah jadi tempat baterai," paparnya.
Emil pun berharap, kepada Kementerian ESDM untuk memperbanyak bengkel-bengkel konversi kendaraan listrik. Sehingga, lebih banyak masyarakat Jawa Barat yang mengkonversi kendaraan berbasis BBM-nya ke listrik.
"Kami berharap bengkelnya lebih banyak yang bisa mengubah motor ojek, motor kantor, motor dinas menjadi motor listrik," kata Emil.
"Mudah-mudahan tahun 2022 semua bersemangat tidak ada bunyi, tidak ada polusi, hemat biaya dan itulah masa depan Indonesia yang lebih bersih, lebih hijau," imbuhnya.