China dan Rusia Satu Suara, Tolak Hegemoni Barat
Lavrov menilai Barat tak ingin punya saingan berpengaruh sebanding di internasional.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China memiliki pandangan sama dengan Rusia yang tidak sepakat atas dominasi Barat di panggung dunia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan, China dan Rusia harus bekerja sama untuk menciptakan pembangunan dunia.
Zhao menyoroti pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov bahwa Barat tidak ingin memiliki saingan dengan pengaruh yang sebanding di arena internasional. Zhao mengaku sepakat dengan pernyataan Lavrov dan menyerukan kerja sama antara China dan Rusia untuk menciptakan insentif baru bagi pembangunan dunia.
“Kami mendukung kata-kata Tuan Lavrov. China bermaksud bekerja sama dengan Rusia untuk membantu mengintensifkan kerja sama antar semua negara dan menciptakan insentif baru untuk pembangunan damai universal," ujar Zhao, dilansir kantor berita RT, Rabu (29/12).
Menurut Zhao, Beijing ingin bekerja sama dengan Moskow untuk memastikan bahwa diplomasi terus berjalam mengikuti norma-norma internasional. Dia optimistis bahwa, hubungan kemitraan China-Rusia akan menciptakan kekuatan yang tak tertandingi. Zhao mengatakan, hubungan kemitraan ini tidak bertujuan untuk mengalahkan pihak manapun.
"Saya ingin menekankan bahwa hubungan kemitraan komprehensif China-Rusia di era baru ini, sekuat batu karang. Pada saat yang sama, kerja sama antara negara kita tidak bertujuan untuk mengalahkan siapa pun," kata Zhao.
Zhao mengatakan, China selalu mengejar kebijakan independen, dan berkontribusi untuk menjaga perdamaian dunia. China juga secara aktif berkontribusi pada pembangunan global, dan memastikan pelestarian tatanan internasional.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan, Beijing bermaksud untuk menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan Moskow. Wang menambahkan, China-Rusia akan bekerja sama untuk perdamaian dan stabilitas.
"Apa pun perubahan yang terjadi di dunia, persahabatan Cina-Rusia yang telah diturunkan dari generasi ke generasi akan selalu kuat. Negara kita telah menjadi contoh klasik dalam membentuk hubungan saling percaya antara kekuatan besar," ujar Wang.
Dalam panggilan video awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping membahas pertahanan dan ekonomi. Keduanya menyetujui proyek baru untuk mengembangkan struktur keuangan bersama, guna memperdalam hubungan ekonomi di luar pengaruh negara asing lainnya.