Kasus Harian Infeksi Covid-19 Inggris Tembus Rekor Baru
Lonjakan kasus infeksi Covid-19 Inggris dipicu varian Omicron yang sangat menular.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris melaporkan 183.037 kasus infeksi Covid-19. Berdasarkan statistik pemerintah angka itu merupakan rekor baru dan 53 ribu lebih banyak dibandingkan satu hari sebelumnya.
Lonjakan kasus infeksi Covid-19 ini dipicu varian Omicron yang sangat menular. Kenaikan kasus positif harian juga mendorong jumlah pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit.
Walaupun angka kasus infeksi hari merangkak naik, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan ia tidak akan memberlakukan peraturan pembatasan sosial Covid-19 yang baru tahun ini untuk membatasi penyebaran Omicron. Pemerintah mengatakan varian itu menyumbang 90 persen kasus infeksi di masyarakat.
Johnson mengatakan tingginya angka orang yang menerima vaksin booster Covid-19 menunjukkan tidak perlu lagi kebijakan baru menjelang Tahun Baru. Sekitar lebih dari 33 juta penduduk Inggris atau sekitar 58 persen populasi berusia di atas 12 tahun sudah menerima vaksin virus corona dosis ketiga.
"Nikmati tahun baru dengan hati-hati dan bijaksana, kasus-kasus kami jelas naik, kami memiliki banyak kasus Omicron, tapi di sisi lain kami dapat melihat data mengenai relatif ringannya gejala Omicron," kata Johnson, Rabu (29/12).
Data menunjukkan angka kasus infeksi naik 41,4 persen dalam tujuh hari. Data ini hanya mencakup lima hari untuk Irlandia Utara karena perbedaan cara melaporkan kasus infeksi selama liburan Natal.
Pemerintah juga menemukan angka kasus rawat inap Covid-19 merangkak naik. Pada Rabu terdapat 10.462 pasien virus korona di seluruh Inggris naik 916 dari hari sebelumnya. Sebanyak 771 membutuhkan ranjang dengan ventilasi mekanik.
Johnson mengatakan ia sudah diberitahu oleh beberapa dokter sekitar 90 pasien Covid-19 di unit gawat darurat tidak menerima vaksin booster.