Kemenag Canangkan 2022 Sebagai Tahun Toleransi

Muhasabah akhir tahun merupakan momentum yang menjadi keharusan bagi umat Muslim.

Kemenag
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengatakan, muhasabah akhir tahun merupakan momentum yang sudah menjadi keharusan bagi umat Muslim untuk melakukan perenungan atas apa yang telah berlalu dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik.
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, muhasabah akhir tahun merupakan momentum yang sudah menjadi keharusan bagi umat Muslim untuk melakukan perenungan atas apa yang telah berlalu dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. Muhasabah ini, kata dia, juga bertepatan dengan momentum evaluasi dan refleksi bangsa Indonesia dalam melalui beragam ujian dan cobaan yang melanda Tanah Air. 

Baca Juga


Dengan momen pergantian tahun, Zainut mengajak seluruh umat Muslim untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. “Mari kita singkirikan ego kita masing-masing demi mencari titik temu dari segala perbedaan yang ada di antara kita,” ajaknya saat menyampaikan sambutan dalam Muhasabah dan Istighotsah Kubra Akhir Tahun yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (30/12). 

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menempatkan persamaan di atas perbedaan. Tantangan ke depan akan semakin berat dan kompleks, di tengah arus kemajuan teknologi yang semakin cepat, jika kita tidak siap maka bangsa kita hanya akan menjadi penonton kemajuan dunia, bukan pemain,” ujarnya menambahkan. 

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan, menjalankan visi bersama, dan bersinergi untuk bersama menghadapi tantangan dan berkomitmen untuk membumikan spirit Islam Rahmatan Lil Alamin. Dia juga mengatakan, demi memperkuat kesatuan bangsa, pemerintah akan mencanangkan tahun 2022 sebagai momentum bangkitnya semangat toleransi dan persaudaraan.  

“Mari kita perkuat persatuan bangsa, tebar semangat toleran dan jadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia dan kita mulai dengan menyukseskan pencanangan 2022 sebagai tahun toleransi,” ujarnya.  

Indonesia, kata dia, merupakan negara yang diberkahi Allah SWT dengan keberagaman dan keharmonisan yang terjaga sejak dulu kala. “Ini adalah nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada bangsa kita, peran besar dari para tokoh bangsa maupun tokoh agama, dan pendiri bangsa, telah membawa Indonesia menjadi negara yang ramah, damai dan sejahtera, jika hari ini anak-anak kita dapat belajar dengan bebas, dan mendapat akses pendidikan yang merata, itu tidak lepas dari peran para pendahulu bangsa dalam menetapkan dasar nilai kebangsaan,” ujarnya. 

“Selamat Tahun Baru 2022, semoga Allah SWT senantiasa memberkahi seluruh masyarakat Indonesia. Mari kita berdoa agar bangsa kita ini segera dibebaskan dari segala wabah penyakit dan marabahaya,” pungkasnya. 

Muhasabah Akhir Tahun MUI digelar secara hibrid di akhir tahun 2021. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 100 jamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (30/12).  Selain itu, acara itu akan digelar secara virtual melalui berbagai platform. Di antaranya, lewat republika.co.id, youtube, dan TV MUI. 

Selain dihadiri oleh para ulama MUI, acara ini juga diisi oleh Imam Besar Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar, dan ditutup dengan pembacaan doa oleh perwakilan Majelis Rasululah Habib Nabil Al Musawa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler