Presiden Prancis Kesampingkan Pembatasan Baru Saat Kasus Covid-19 Naik
Prancis mencatat rekor baru sekitar 270.000 kasus Covid-19 dalam sehari
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron Selasa (4/1/2022) malam mengesampingkan pembatasan baru dalam mengatasi Covid-19 saat dia mengatakan keputusan yang dibuat pekan lalu akan tetap berlaku. Macron mengatakan hal itu saat ditanya tentang perlunya aturan pembatasan yang baru ketika infeksi melonjak, menjelang pertemuan pemerintah pada Rabu (5/1/2022).
Ketika ditanya tentang cara membiayai kembali utang Prancis yang besar akibat pandemi, presiden itu mengatakan pembiayaan kembali akan dimungkinkan melalui peningkatan aktivitas ekonomi. Dia menambahkan bahwa selama dia menjabat, tidak akan ada kenaikan pajak.
Baca: WHO: Omicron Berpotensi Munculkan Varian Baru Covid-19
Prancis mencatat rekor baru sekitar 270.000 kasus dalam sehari pada Selasa. Dalam wawancara terperinci, yang pertama dilakukan Macron di tahun baru, dia juga mengatakan punya pikiran baik untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kembali pada April. Namun, Macron menghindari pengumuman terbuka tentang niatnya untuk mencalonkan diri.
"Tidak ada kejutan semu. Saya akan senang melakukan (pencalonan diri) itu," kata Macron.
Baca: Kasus Covid-19 Turki Hampir 55.000 per Hari, Pertama Kali dalam 9 Bulan
Sebagai pilihan favorit yang jelas dalam jajak pendapat dan satu-satunya kandidat di lapangan, Macron belum secara resmi mengatakan dia mencalonkan diri, meskipun para pembantunya sudah mempersiapkan kampanye.
Baca: Presiden Mozambik dan Istri Positif Covid-19