Narji Merasa Bersalah Pernah Dukung Dudung Tertibkan Baliho Habib Rizieq

Narji mengaku siap mengikuti beragam pembinaan yang ada di PKS.

Republika/Yogi Ardhi
Senimana komedi Narji Cagur.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sunarji Riski Radifan atau yang akrab disapa Narji, menyampaikan permohonan maaf pernah mendukung langkah Jenderal TNI Dudung Abdurachman menertibkan baliho Habib Rizieq Shihab sewaktu menjabat sebagai Pangdam Jaya. Mantan personel Cagur itu bersama beberapa artis ibu kota sempat memberikan dukungan moril kepada Dudung menertibkan baliho tersebut.

Hal tersebut disampaikan Narji usai resmi bergabung ke PKS. Narji mengaku sama sekali tidak bermaksud menyinggung pihak tertentu, apalagi menyinggung perasaan umat Islam.

"Saya berharap masyarakat mau memaafkan. Masak masyarakat tidak memaafkan saya. Istri saya saja memaafkan saya, yang punya tampang kayak gini," kata Narji dalam keterangannya kepada wartawan dikutip Rabu (5/1).

Baca Juga


 
Mantan personel Cagur itu bersama beberapa artis ibu kota sempat memberikan dukungan moril kepada Dudung menertibkan baliho Habib Rizieq Shihab. Saat ini, Narji mengaku siap mengikuti beragam pembinaan yang ada di PKS.

Dirinya juga siap membantu berbagai kegiatan PKS di tengah masyarakat. Hal tersebut dia lakukan sebagai konsekuensi terjun ke dunia politik melalui PKS. "Saya mau belajar banyak hal di PKS. Partai ini kan seperti pesantren, semua kadernya dididik dan dibina secara rutin. Dan saya menyatakan siap mengikuti kegiatan itu semua," kata komedian bernama asli Sunarji Riski Radifan usai mengikuti kegiatan rutin partai di Tangerang Selatan.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR, Mulyanto yang mendampingi Narji dalam acara tersebut mendukung permohonan maaf dan pernyataan Narji. Ia pun berharap masyarakat berkenan memaafkan Narji.

"Bang Narji ini kan komedian, jadi masih kurang luwes memahami konstelasi politik. Sejak kecil dia tinggal di Tangerang Selatan dengan masyarakat yang relijius. Belajar ngaji di surau dan dekat dengan ustadz dan kyai," jelas Mulyanto.
 
Ke depan, kata dia, Narji akan banyak belajar politik yang santun dari PKS dan para ustadznya. "Kita terharu dan bangga mendengarnya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
 
Berita Terpopuler