Warganet Minta Polisi #TangkapFerdinand Terkait Cicitan 'Allahmu Lemah'
Status tersebut sudah tidak ada alias dihapus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan politisi Demokrat yang kini jadi penggiat media sosial Ferdinand Hutahean kembali membuat heboh media sosial, khususnya twitter dengan cuitan kontroversialnya. Dalam sebuah cuitan yang sudah ia hapus, pada Selasa (4/1) pukul 10.54 WIB kemarin, ia menulis "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya. DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela."
Cuitan Ferdinand inilah yang memancing kegaduhan di jagad twitter hingga muncul trending #TangkapFerdinand. Karena bagi sebagian kalangan umat beragama yang mengkritik cuitan tersebut, Ferdinand dituduh sengaja menyinggung Tuhannya umat Islam. Karena penyebutan nama Allah sebagai Tuhan di Indonesia hanya digunakan oleh dua agama, yakni Islam dan Kristen.
"Jangan ngeles kamu nand, kata Allahmu lemah ini menghina 1,8 miliar manusia di dunia, kata Allah berulang kali ditulis di dalam Alquran, beda kalau kau sebut Tuhan atau God..," tulis akun BangEdi @EdiMahaMG, yang menanggapi cuitan Ferdinand tersebut.
Bang Edi juga mencuit, "Beberapa bulan terakhir mungkin polri nyari figur sebelah sono yang kepleset, buat ditangkap, biar presisi, biar adil tak pandang bulu, akhirnya ada perdinand yg cocok dengan kriteria dimaksud..
masuk itu barang..
#TangkapFerdinand."
Walaupun Ferdinand melalui video singkatnya di twitter telah melakukan klarifikasi dan memohon maaf bagi siapa saja yang tersinggung, soal apa yang ia maksud tersebut. Namun banyak pihak tetap menyayangkan cuitan tersebut disampaikan oleh Ferdinand Hutahean, sedangkan sebagian lain mendukung apa yang disampaikan Ferdinand.
Saat Republika menelusurinya, kini status tersebut sudah tidak ada alias dihapus. "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," ujar Ferdinand dalam cicitan yang membuatnya digeruduk warganet.
Dia menjelaskan, banyak orang yang salah paham dengan cicitan yang dibuatnya. "Mungkin cuitan saya tidak lengkap, kemudian dipelintir orang seolah-olah saya sedang menuduh orang, menyerang orang, menyerang kelompok tertentu, atau agama tertentu. Sama sekali tidak," kata Ferdinand saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Rabu (5/1).
Eks politikus Partai Demokrat itu menekankan, statusnya itu adalah bentuk dialog antara pikiran dan hatinya sendiri. Dia pun membantahkan jika status 'Allahmu lemah, Allahku luar biasa' untuk menyerang penganut agama Islam.
"Saya juga meminta maaf kepada siapa pun yang merasa terganggu dengan cuitan saya, merasa tersinggung dengan cuitan saya, tetapi tidak ada cuitan itu untuk menyerang atau menyasar orang atau agama tertentu. Itu dialog untuk memotivasi saya supaya bangkit," kata Ferdinand sambil menampik tuduhan kepadanya.