Gejala Awal Diabetes Anak, Bukan Cuma Sering Pipis
Anak juga dapat terkena diabetes, kenali gejala awalnya.
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara dr Aris Sunardi SpA mengimbau para orang tua untuk mewaspadai gejala awal diabetes pada anak. Sebab, penyakit tersebut tidak hanya menyerang orang dewasa.
"Pada dasarnya, gejalanya sama seperti diabetes yang dialami orang dewasa," kata dr Aris di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (7/1/2022).
Tanda-tanda yang mudah dikenali adalah sering buang air kecil dan rasa haus berlebih. Dr Aris menyebut, gejala awal diabetes lainnya adalah nafsu makan meningkat namun berat badan menurun, jika terluka lama sembuhnya, penglihatan kabur, terlihat lebih lesu, dan kulit menghitam.
Dr Aris mengatakan, seringnya buang air kecil disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Ginjal membuang kelebihan kadar gula tersebut dengan menyaringnya dari darah.
"Dengan seringnya buang air kecil, anak pun akan mudah haus atau merasa haus berlebih," katanya.
Terkait dengan kulit yang menghitam, dr Aris mengatakan, hal itu biasanya terjadi di sekitar leher dan ketiak akibat resistensi insulin. Menurut dia, gangguan pada kulit yang ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau menghitam itu biasa disebut dengan akantosis nigrikans.
Bagaimana dengan pengobatannya? Menurut dr Aris, pengobatan harus disesuaikan dengan jenis diabetesnya.
"Untuk diabetes tipe 1 akan diberikan terapi insulin, sedangkan diabetes tipe 2 diberikan obat-obatan antidiabetes dan bisa dengan terapi insulin juga," katanya.
Diabetes tipe 1 terjadi karena kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan anak merusak atau menghancurkan pankreasnya sendiri sehingga fungsi pankreas terganggu. Sementara untuk diabetes tipe 2 disebabkan resistensi insulin atau kondisi ketika sel-sel tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi.
"Diabetes tipe 1 bisa terjadi pada bayi, anak, maupun dewasa, sedangkan diabetes tipe 2 biasa terjadi pada anak usia di atas 10 tahun atau remaja," kata dr Aris.
Orang tua pun diserukan untuk membantu anak dalam mengatur pola makan maupun pola olahraga. Dr Aris mengatakan, jika diabetes terlambat ditangani akan mengakibatkan komplikasi berat yang bisa membahayakan anak.
"Segera periksakan ke dokter spesialis anak jika ananda mengalami gejala-gejala diabetes," ujar dr Aris.