Alasan Umat Islam Mengakhiri Doa dengan 'Amin'
Budaya mengucapkan 'amin' bukan saja ada pada umat Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya mengucapkan 'amin' bukan saja ada pada umat Islam, tetapi agama-agama lain seperti Yahudi dan Kristen pun memiliki frasa amin. Frasa amin seringkali disebut dalam setiap doa-doa kebaikan yang tengah dipanjatkan.
Dilansir di Learn Religions, frasa amin juga sering diucapkan dengan ahmen, aymin, atau amin yang kerap digunakan orang Yudaisme, Kristen dan Islam untuk mengekspresikan kesepakatan dengan kebenaran Allah. Hal ini diyakini berasal dari kata Semit kuno yang terdiri dari tiga konsonan: A-M-N.
Dalam bahasa Ibrani dan Arab, akar kata ini berarti jujur, tegas dan setia. Terjemahan bahasa Inggris umum termasuk "sesungguhnya," "sungguh," "memang begitu," atau "Saya menegaskan kebenaran Tuhan."
Kata ini umumnya digunakan dalam Islam, Yudaisme, dan Kristen sebagai kata penutup atau untuk menjawab doa dan himne. Ketika mengatakan 'amin', para penganut menegaskan keyakinan mereka pada firman Tuhan atau menegaskan kesepakatan dengan apa yang sedang dibacakan.
Ini adalah cara bagi orang percaya untuk menawarkan kata-kata pengakuan dan kesepakatan mereka kepada Yang Mahakuasa, dengan kerendahan hati dan harapan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa-doa mereka.
Dalam Islam, pengucapan amin' juga seringkali dilakukan setelah imam dalam sholat membaca Surat Al Fatihah. Namun demikian, hukum mengucapkan 'amin' adalah sunnah karena praktik ini didasarkan pada ajaran dari Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad mengatakan kepada para pengikutnya untuk mengatakan 'amin' setelah imam sholat selesai membaca Surat Fatihah. Karena jika seseorang mengatakan 'amin' dan di saat bersamaan para malaikat juga mengucapkan 'amin', maka dosa-dosa sebelumnya akan diampuni.
Ada beberapa perbedaan pendapat di antara umat Islam tentang apakah 'amin' harus diucapkan selama sholat dengan suara kecil atau suara lantang. Sebagian besar Muslim mengucapkan amin dengan suara lantang ketika sholat subuh, maghrib, dan isya, dan bersuara kecil ketika sholat zhuhur dan ashar.