Berharap Kemudahan Investasi di Surabaya

Ada 155 perusahaan Jepang yang berinvestasi di Jawa Timur.

Pixabay
Konjen Jepang Berharap Kemudahan Investasi di Surabaya (ilustrasi).
Rep: Dadang Kurnia Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Konjen Jepang untuk Surabaya, Takeyama Kenichi menggelar silaturahim dengan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Irvan Widyanto, dan Direktur Operasi PT. SIER Didik Prasetiyono, di Graha Family, Surabaya, Kamis (13/1). Silaturahim yang digelar tak lain untuk membahas iklim investasi di Kota Pahlawan.

Baca Juga


Takeyama optimistis, iklim investasi di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya akan segera pulih seiring terus melandainya kasus Covid-19. Takeyama menyatakan, pandemi Covid-19 sangat menghambat mobilitas antarnegara. Namun seiring melandainya kasus Covid-19, sinyal-sinyal pulihnya perekonomian mulai terlihat. 

“Pengendalian pandemi yang baik ini tentunya akan segera memulihkan iklim investasi, sudah terlihat dari data. Ke depan tentunya berharap adanya permudahan regulasi bagi investasi asing, pekerja asing, khususnya dari Jepang, dan kemudahan-kemudahan regulasi lainnya, utamanya perpajakan,” kata Takeyama.

Takeyama menjelaskan, ada 155 perusahaan Jepang yang berinvestasi di Jawa Timur. Perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Jawa Timur berkembang, karena ada dukungan sumber daya alam, pekerja, infrastruktur, dan iklim investasi yang baik.

“Surabaya ini kota yang nyaman untuk tempat tinggal. Banyak pengusaha Jepang yang memilih tinggal di Surabaya lebih dari 20 tahun. Masyarakatnya terbuka dan itu baik untuk keberagaman kultur kota industri,” ujar Takeyama. 

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan, pihaknya tengah membahas Rancangan Peraturan Daeran untuk mengatur pekerja asing. Ia pun mengaku telah meminta banyak masukan, termasuk dari Konjen Jepang terkait apa saja yang bisa menjadi landasan hukum bagi kemudahaan investasi di Jatim, khususnya Surabaya.

“Masukan-masukan seperti dari Konjen Jepang itu nanti akan kami bahas. Agar Raperda pekerja asing nanti bisa menjadi pemantik iklim investasi yang lebih pesat di Surabaya,” ujar Adi.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Irvan Widyanto menyampaikan, sudah banyak potensi kerja sama yang dijalin Pemkot Surabaya dengan Pemerintah Jepang. Di antaranya adalah kerja sama penelitian ekosistem mangrove dengan tenaga ahli dari Kota Kitakyushu, Jepang.

“Kota Kitakyushu memiliki teknologi yang dapat menganalisa jenis-jenis mangrove termasuk aneka hayati dan fauna. Proses kerja sama itu sekarang sudah mulai penjajakan. Kami berharap semakin banyak lagi kerja sama bidang kemajuan teknologi lainnya yang dijalin,” kata Irvan.

Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono menjelaskan, banyak investor dari Jepang yang berinvestasi di kawasan industri SIER, khususnya di PIER Pasuruan. Dengan adanya pertemuan dengan Konjen Jepang ini, Didik berharap, semakin banyak perusahaan Jepang yang berinvestasi ke kawasan industri yang dikelola BUMN tersebut.

“Kami menyampaikan product knowledge tentang potensi ekonomi di Jawa Timur baik tentang ketersediaan sumber daya alam, potensi pasar, maupun tenaga kerja dan infrastruktur yang memadai. Termasuk pengelolaan limbah yang terintegrasi," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler