Destinasi Wisata Orang Indonesia Lagi Marak Kasus Omicron, Ahli: Jangan Keluar Negeri

Ahli menyebut sekarang adalah saat yang tidak tepat untuk pergi keluar negeri.

ANTARA/FAUZAN
Penumpang pesawat internasional antre pemeriksaan setibanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (7/1/2022). Masyarakat diserukan untuk tidak bepergian keluar negeri di tengah maraknya kasus omicron di berbagai destinasi wisata orang Indonesia.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengingatkan bahwa sekarang adalah waktu yang tidak tepat untuk menjadi pelancong keluar negeri. Terlebih, di destinasi wisata orang Indonesia rata-rata sedang marak kasus infeksi SARS-CoV-2 varian omicron.

"Australia, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan lainnya sedang dilanda omicron, ujar pria yang juga berprofesi sebagai akademisi dan praktisi klinis FKUI/RSCM ini, dikutip Jumat (14/1/2022).

Prof Ari menyebut, di Australia, total kasus saat ini 1.398 776. Ada 150.702 kasus baru, total kematian 2.522, dan kematian baru sebanyak 57 kasus.

Baca Juga



Sementara itu, di Jepang, total kasus saat ini 1.791.070, kasus baru 12.243, total kematian 18.412, dan kematian baru sebanyak lima kasus. Sedangkan di Korea Selatan, total kasus kini mencapai 679.030, kasus baru 4.162, total kematian 6.210, dan kematian baru sebanyak 44 kasus.

"Thailand total kasusnya 2.300.457, kasus baru 8.167, total kematian 21.886, dan kematian baru sebanyak 14 kasus," kata Prof Ari.

Melihat tingginya angka kasus Covid-19 di negara-negara tujuan wisata tersebut, Prof Ari menyerukan agar masyarakat menunda perjalanan ke luar negeri. Apalagi, sebanyak 80 persen kasus varian omicron yang ada di Indonesia berasal pendatang dari luar negeri.

Jangan sampai merebak

Prof Ari mengingatkan bahwa masyarakat saat ini sudah hidup seperti kondisi normal. Anak-anak sudah masuk sekolah, mal sudah ramai, sebagian besar orang sudah kembali bekerja ke kantor.

Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Untuk meredam agar varian omicron tidak merebak, mengurangi jumlah kasus yang masuk dari luar negeri perlu dilakukan. Selain itu, masyarakat di dalam negeri harus tetap menjalankan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin Covid-19.

Prof Ari mengatakan, cara penularan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) akan sama apapun variannya. Virusnya menyebar melalui droplet dan aerosol.

"Jadi upaya pencegahan berupa vaksinasi dan protokol kesehatan, misalnya dengan memakai masker dan cuci tangan pakai sabun," ujarnya.

Selain itu, tingkatkan daya tahan tubuh. Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Tetaplah berolah raga.

"Intinya adalah daya tahan tubuh, konsumsi makanan sehat," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler