China Waspada Tinggi Penyebaran Covid-19 Jelang Imlek
Pelancong diminta untuk melaporkan diri ke otoritas setempat.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beberapa kota di China menerapkan kewaspadaan tinggi terhadap Covid-19 ketika musim liburan Tahun Baru Imlek dimulai pada Senin (17/1/2022). Hal ini menyusul penyebaran varian Omicron yang telah menjangkau lebih banyak area, termasuk Beijing.
Otoritas di China telah meminta kota-kota di negara itu mengharuskan pelancong melaporkan perjalanan mereka beberapa hari sebelum kedatangan.
Pemerintah lokal seperti di Luoyang di China tengah dan Jieyang di China selatan telah meminta pelancong melaporkan diri kepada masyarakat setempat, tempat kerja atau hotel tempat mereka menginap tiga hari sebelum kedatangan.
Pada Sabtu (15/1), kota Yulin di barat daya China juga meminta para pendatang yang ingin masuk harus mengisi formulir digital termasuk surat keterangan kesehatan dan rincian perjalanan satu hari sebelumnya.
Selama akhir pekan, ibu kota Beijing dan pusat teknologi di China selatan masing-masing mendeteksi satu kasus varian Omicron yang ditularkan secara lokal. Sejauh ini, setidaknya lima provinsi dan kota telah melaporkan kasus lokal infeksi Omicron. Sementara 14 provinsi menemukan varian Omicron di antara pelancong yang datang dari luar negeri.
China belum menunjukkan tanda-tanda kuat untuk mengubah pedoman penanganan cepat kasus infeksi lokal meskipun tingkat vaksinasinya tinggi, yaitu 86,6 persen.
Strategi penanganan cepat kasus infeksi lokal tersebut telah diberlakukan dengan urgensi ekstra menjelang Olimpiade Musim Dingin, yang akan dipentaskan di Beijing dan provinsi Hebei mulai 4 Februari 2022.Banyak pemerintah daerah di China telah mengimbau warga untuk tidak meninggalkan kota untuk kepentingan yang tidak mendesak selama liburan.
Sementara puluhan penerbangan internasional dan domestik telah ditangguhkan.China melaporkan 163 kasus Covid-19 bergejala yang ditularkan secara lokal yang dikonfirmasi pada Ahad (16/1), yakni naik dari 65 kasus sehari sebelumnya, Senin.
Tidak ada tambahan korban jiwa pada Ahd (16/1) sehingga jumlah kematian akibat Covid-19 di China masih 4.636 orang.