Sidebar

Nigeria Terus Berupaya Agar Larangan Umroh ke Saudi Dicabut

Thursday, 20 Jan 2022 13:45 WIB
ilustrasi Jamaah Nigeria. Nigeria Terus Berupaya Agar Larangan Umroh ke Saudi Dicabut

IHRAM.CO.ID, ABUJA -- Komisi Haji Nigeria (NAHCON) mengatakan telah memulai proses untuk memastikan umat Islam yang mempersiapkan haji kecil atau umroh segera berjalan seperti biasa kembali. Tindakan ini agar larangan Arab Saudi atas penerbangan dari Nigeria dicabut. 

Baca Juga


Otoritas Umum Arab Saudi untuk Penerbangan Sipil (GACA) mengumumkan penangguhan penerbangan dari Nigeria ke Arab Saudi pada 8 Desember 2021. Meskipun tidak ada alasan yang diberikan dalam surat edaran, kebijakan itu diyakini terkait dengan varian Omicron Covid-19 di Nigeria.

NAHCON adalah Komisi yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi perjalanan haji dan umrah dari Nigeria ke Arab Saudi. Komisi mengatakan telah segera menggunakan strategi jaringan dengan agen-agennya untuk meyakinkan Kerajaan Arab Saudi mengakhiri penangguhan penerbangan Nigeria ke wilayahnya.

"Sesuai dengan strategi, Ketua NAHCON, Alhaji Zikrullah Kunle Hassan, pada hari Senin melakukan kunjungan lanjutan ke Menteri Luar Negeri Nigeria, Amb.  Zubairu Dada di kantornya," kata komisi itu dilansir dari Daily Post, Rabu (19/1/2022).

Pertemuan itu, menurut Komisi, adalah untuk mengkonsolidasikan inisiatif yang sudah dilakukan Kementerian Luar Negeri untuk mengakhiri kebuntuan. Ketua NAHCON memuji Kementerian untuk dorongan yang konsisten untuk terobosan dalam masalah ini mengingat banyak Muslim telah membayar untuk umrah yang sedang berlangsung dan secara tradisional, jumlahnya meningkat selama Ramadhan. 

Komisi berharap penangguhan akan dicabut pada waktunya untuk memungkinkan warga Nigeria berpartisipasi dalam haji 2022 jika terbuka untuk peziarah asing. Lebih lanjut, Hassan memuji upaya Gugus Tugas Kepresidenan untuk Covid-19 untuk membatasi penyebaran virus, yang telah menyebabkan keyakinan negara-negara lain yang hingga saat ini melarang Nigeria dan beberapa negara Afrika Selatan dengan alasan yang sama untuk membatalkan keputusan mereka.

Dalam reaksinya, Duta Besar Dada mengungkapkan optimisme tentang masalah ini. Ia mengungkapkan harapan bahwa tanggapan positif akan segera datang dari Arab Saudi.

Berita terkait

Berita Lainnya